Tolak Omnibus Law, Demonstran Terus Berdatangan ke Patung Kuda

Sejumlah demonstran membawa spanduk dan poster dalam aksi jalan kaki menuju Istana Merdeka di Jalan Salemba, Jakarta, Selasa (20/10/2020).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

VIVA - Massa unjuk rasa atau demonstran penolakan omnibus law dari mahasiswa dan buruh terus berdatangan ke kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa sore, 20 Oktober 2020. Massa yang datang terkonsentrasi di kawasan bundaran Patung Kuda.

Demo Besar-besaran Guncang Ibu Kota Filipina, 216 Orang Ditangkap

Dari pantauan VIVA, massa yang terus datang mengakibatkan lalu lintas di kawasan Patung Kuda terpaksa dialihkan. Kendaraan yang dari arah Jl M.H Thamrin terpaksa putar balik.

Baca juga: Setahun Jokowi-Ma'ruf, Indef: Tiap Penduduk Tanggung Utang Rp20,5 Juta

Kata Istana soal Prabowo Tak Bentuk TGPF Demo Ricuh

Sedangkan kendaraan dari arah Jl Medan Merdeka Selatan masih bisa melintas dengan menggunakan satu jalur.

Hingga pukul 15.30 WIB, massa unjuk rasa penolakan omnibus law masih terus berdatangan. Dari spanduk yang mereka bawa, selain menolak omnibus law, juga berisi tuntutan agar Jokowi mundur.

Dokumen Ungkap AS Diduga Mendanai Demo GenZ Nepal hingga Rp14 Triliun

Jaga Jarak

Sementara itu, massa dari buruh yang tergabung dalam Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GBSI) ikut dalam melaksanakan aksi unjuk rasa penolakan omnibus law di kawasan Patung kuda, tepatnya didepan gedung Sapta Pesona, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Ratusan massa buruh dari GBSI ikut bergabung dengan massa mahasiswa yang sudah lebih awal melakukan orasi.

Ada hal menarik yang dilakukan oleh massa buruh dari GBSI dalam melakukan orasi. Massa yang datang bersama satu unit mobil komando melakukan aksi unjuk rasa dengan menerapkan pyhsical distancing.

Dari pantauan VIVA, massa buruh dari GBSI terlebih dahulu mengambil jarak 2 meter sebelum melakukan orasi. Setelah mengambil jarak, orator dari massa GBSI lansung melakukan orasi.

Dari pantuan VIVA di lokasi, hingga pukul 15.00 WIB, massa dari buruh dan mahasiswa terus berdatangan ke kawasan patung kuda. (ren)

Presiden Madagaskar, Andry Rajoelina

Presiden Madagaskar Bubarkan Pemerintahan usai Demo Tewaskan 22 Orang

Demonstrasi tersebut merupakan yang terbesar yang pernah terjadi di Madagaskar selama bertahun-tahun.

img_title
VIVA.co.id
30 September 2025