Tertibkan PKL, Purnawirawan Polri Kepala Keamanan Pasar Kramat Jati Diduga Diintimidasi Ormas

Aktivitas jual-beli di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sumber :
  • ANTARA/Yogi Rachman

Jakarta, VIVA — Sebuah video viral di media sosial memantik perhatian publik setelah menarasikan dugaan tindakan intimidasi yang dialami seorang pria, yang disebut-sebut sebagai purnawirawan Polri.

Terungkap! Anggota GRIB Jaya Ternyata Disewa untuk Rusak dan Curi Aset PT KAI di Semarang

Peristiwa itu terjadi di kawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, dan diduga melibatkan sekelompok anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) yang menolak penertiban pedagang kaki lima (PKL).

Dalam video yang diunggah dan beredar luas pada Rabu 14 Mei, terlihat seorang pria paruh baya memegang ponsel sambil berdiri di samping petugas sekuriti.

Parkir Mobil di Depan Rumah Sendiri, Warga Medan Diminta Uang Parkir sama Preman

Suasana tampak tegang, dengan sejumlah orang berteriak-teriak dan salah satu di antaranya mendorong pria tersebut di bagian dada. Narasi dalam video menyebut bahwa pria tersebut adalah purnawirawan Polri berpangkat Inspektur Satu (Iptu) yang kini menjabat sebagai kepala keamanan Pasar Induk Kramat Jati.

Beredar Surat Edaran Pungutan Infaq 2,5 Persen dari Gaji Karyawan RSI NTB

Kericuhan tersebut diduga dipicu oleh aksi penertiban terhadap sejumlah PKL yang berjualan di area pasar. Dalam video itu pula disebutkan bahwa sebagian pedagang diduga mendapat perlindungan dari kelompok ormas, yang kemudian tidak terima saat petugas pasar melakukan penertiban.

Kapolsek Kramat Jati, Kompol Rusit Malak, membenarkan bahwa pria yang terekam dalam video dan diduga menjadi korban intimidasi merupakan purnawirawan anggota Polri. Ia menyampaikan bahwa insiden tersebut terjadi pada Sabtu 10 Mei sekitar pukul 19.00 WIB.

“Benar, yang bersangkutan adalah purnawirawan Polri dan saat ini menjabat sebagai Kepala Keamanan di Pasar Induk,” ujar Kompol Rusit saat dikonfirmasi, Rabu 14 Mei 2025.

Kompol Rusit juga memastikan bahwa pihak kepolisian telah menerima laporan resmi terkait dugaan intimidasi tersebut. Saat ini, kasus itu tengah dalam proses penyelidikan untuk mengungkap pelaku serta motif di balik kejadian.

“Laporan sudah kami terima dari yang bersangkutan. Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut,” tambahnya.

Belum ada keterangan resmi dari pihak ormas yang diduga terlibat dalam insiden ini. Sementara itu, video yang terus beredar di media sosial memunculkan reaksi dari warganet yang mengecam aksi kekerasan terhadap petugas keamanan, apalagi jika korban benar adalah seorang pensiunan aparat penegak hukum.

Peristiwa ini turut memantik diskusi publik terkait keberadaan dan peran ormas dalam ruang-ruang publik seperti pasar tradisional, serta pentingnya penegakan hukum secara adil dalam konflik yang melibatkan kepentingan ekonomi masyarakat kecil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya