Selain Cegah Tawuran, Alasan Pramono Gelar Manggarai Bershalawat Biar Remaja Dekat dengan Agama
- VIVA.co.id/Zendy Pradana
Jakarta, VIVA - Gubernur Jakarta, Pramono Anung mencanangkan gagasan Manggarai Bershalawat sebagai bagian dari upaya mengatasi dan mencegah aksi tawuran remaja, khususnya yang kerap terjadi di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan.
Pasalnya, kegiatan aksi tawuran itu belum lama ini terjadi sebanyak dua kali dalam waktu berdekatan, yakni tanggal 4 dan 6 Mei 2025 di Underpass Manggarai.
Pramono mengatakan, dalam hal mengatasi tawuran itu perlu dilakukan penyaluran energi dalam hal yang positif seperti olahraga ataupun bekerja.
“Jadi untuk menangani persoalan tawuran, Maka energi orang yang mau tawuran itu harus disalurkan. Apakah dengan olahraga, dengan bekerja,” ujar Pramono seperti dikutip pada Jumat, 16 Mei 2025.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Halte Cawang Sentral UKI, Jakarta Timur setelah meresmikan Busway Transjabodetabek rute Bekasi-Cawang
- VIVA.co.id/Zendy Pradana
Selain itu, Pramono juga mengajak agar mengimprovisasi diri penyaluran energi secara positif itu dilakukan, termasuk salah satunya dengan kegiatan keagamaan.
“Dengan beraktifitas, dengan berimprovisasi, juga dengan kemudian lebih mendekatkan diri kepada keagamaan,” kata Pramono.
Lebih lanjut, dia mengaku bahwa gagasan dirinya soal Manggarai Bershalawat dalam hal mengatasi tawuran itu menjadi bahan perbincangan. Namun, dia tidak mempermasalahkan hal itu.
“Jadi saya gara-gara bicara Manggarai Bershalawat, ributlah seluruh Indonesia. Gak apa-apa,” ucap dia.
Oleh sebab itu, dua menegaskan bakal menggunakan cara humanis dalam menangani kenakalan remaja yang terjadi di Jakarta.
“Maka kenapa yang seperti itu kemudian saya bangun di Jakarta. Karena saya meyakini pendekatan yang lebih humanis,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo berencana membuat program ‘Manggarai Bershalawat’ sebagai salah satu bentuk penyelesaian konflik yang sering terjadi di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan.
Sebab, dalam beberapa waktu terakhir ini sudah dua kali terjadi tawuran antarwarga di Manggarai, Jakarta Selatan.
“Saya akan menggagas apa yang dinamakan ‘Manggarai Bershalawat’. Saya akan undang kelompok-kelompok yang bertikai di sana,” kata Pramono di kawasan Cikini pada Selasa, 13 Mei 2025.
Menurut dia, salah satu faktor pemicu tawuran yaitu banyaknya pemuda di Manggarai yang belum memiliki pekerjaan tetap.
“Salah satu faktor pemicunya adalah ketidakberuntungan anak-anak muda di sana, banyak yang belum punya pekerjaan tetap. Lalu, sarana olahraga dan fasilitas lainnya juga kurang termanfaatkan,” kata dia.