Pemprov DKI Upayakan Waktu Tunggu Pengambilan Obat jadi 30 Menit

Kepala Dinas Kesehatan Jakarta, Ani Ruspitawati
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Ramadhan

Jakarta, VIVA – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengupayakan waktu tunggu untuk pengambilan obat di rumah sakit dapat ditekan hingga 30 menit, agar pelayanan kepada masyarakat semakin cepat.

Timwas DPR Usul Pembentukan Pansus Haji 2025, Ini Alasannya

"Standar indikator yang minimal waktu tunggu di farmasi itu satu jam. Jadi, kita pasti akan menuju ke sana (30 menit)," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Selasa.

Ilustrasi Logo Farmasi

Photo :
  • vstory
Kepala RS Lapangan Gaza Diculik Pasukan Khusus Israel

Ani mengatakan bahwa saat ini pihaknya terus berupaya untuk menekan waktu tunggu pelayanan farmasi pada rumah sakit di bawah Dinas Kesehatan.

Menurut dia, ketika waktu tunggu pengambilan obat dapat ditekan seminimal mungkin maka baik bagi pasien dan antrean farmasi bisa berkurang.

Kelakar Prabowo Sebut Sri Mulyani Makin Stres Ada Kopdeskel Merah Putih: Ibu Dicintai Seluruh Indonesia

"Memang pelayanan obat itu ada beberapa kriteria. Ada obat yang butuh cukup lama pengerjaannya, obat untuk anak-anak, obat untuk ibu hamil yang benar-benar memang butuh waktu lebih lama," ujarnya.

Ia mengatakan, saat ini Dinkes DKI Juga sedang melakukan uji coba di beberapa rumah sakit terkait pelayanan farmasi yaitu dengan adanya antar obat kepada pasien sehingga mereka tidak perlu menunggu di rumah sakit.

Ilustrasi beli obat bisa lewat layanan telefarmasi.

Photo :
  • vstory

"Kita sudah memberikan layanan antar obat, selain itu kita juga intervensi lewat 'e-medical record' (rekam medis elektronik). Jadi, data pasien sudah diketahui," ujarnya.

Sementara itu, Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Yudha Permana mengatakan bahwa saat ini ada beberapa rumah sakit yang waktu tunggunya untuk pengambilan obat bagi pasien bisa 3-5 jam.

Untuk itu, ia meminta supaya waktu tunggu dapat dipangkas menjadi 30 menit dengan mengubah sistem pelayanan kepada masyarakat.

"Pakai sistem antar obat ke rumah. Bekerja sama dengan aplikasi atau bisa antar barang atau paket ke rumah. Karena kalau harus menunggu 3-5 jam, kasihan pasien lansia, bayi atau anak kecil," katanya. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya