Dugaan Siswa di Jakarta Keracunan MBG, Pramono Pilih Banyak Berdoa

Gubernur Jakarta, Pramono Anung (tengah) di Balai Kota Jakarta
Sumber :
  • Yeni Lestari/VIVA

Jakarta, VIVA – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo buka suara soal kasus dugaan keracunan yang dialami siswa di Jakarta usai mengkonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia hanya mendoakan agar kasus keracunan tak terjadi di Jakarta.

Evaluasi Program MBG, Prabowo Instruksikan Kepala BGN Lakukan Ini

"Untuk MBG, ya, saya berdoa di Jakarta tidak terjadi," ucap Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu, 24 September 2025.

Pramono enggan menanggapi lebih lanjut terkait maraknya kasus  keracunan MBG di berbagai wilayah. Ia hanya kembali menegaskan akan mendoakan siswa di Jakarta tak ada yang alami keracunan usai menyantap menu MBG.

MBG Disebut Beri Manfaat Besar, Mitra Dapur Diminta Pakai Ompreng Sesuai Standar

UMKM binaan BRI jadi pemasok program MBG

Photo :
  • BRI

"Tegasnya adalah mendoakan, semoga tidak ada yang keracunan," pungkasnya.

Formas Nilai Program MBG Harus Tetap Berjalan Meski Banyak Tantangan

Sebagai informasi, sebanyak tujuh siswa SMA Negeri 15 Jakarta, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta mengalami gejala diduga keracunan setelah mengonsumsi makan bergizi gratis (MBG) pagi tadi.

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang mengatakan bahwa pihaknya mendapat laporan dari satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di wilayah itu, tujuh siswa merasakan mual dan pusing. Tiga orang di antaranya sempat dibawa ke RSUD Tanjung Priok.

"Kepala SPPG-nya dapat kabar bahwa ada yang diduga seperti kayak keracunan. Itu 7 orang, 3 orang di RSUD, 4 orang di UKS. Gejalanya apa? Mual-mual, sakit perut aja," ujar Nanik kepada wartawan, Selasa, 23 September.

Kendati begitu, Nanik mengatakan 7 orang tersebut telah diperbolehkan pulang.

"Tapi yang jelas, alhamdulillah, yang diduga kena racun atau apa namanya, yang korban 7 orang itu, sudah pulang semua," tuturnya.

Dalam kesempatan lain, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana angkat bicara soal adanya desakan penghentian program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Diketahui, desakan itu muncul akibat adanya kejadian keracunan makanan yang terjadi diduga karena mengonsumsi makanan tersebut.

Namun, dalam hal ini Dadan mengaku belum dapat mengambil langkah, pasalnya ia juga menunggu arahan dari Presiden.

Partisipasi aktif BRI dalam mendukung pelaksanaan Program MBG

Photo :
  • BRI

"Saya ikut arahan Presiden, tidak berani mendahului," katanya kepada wartawan, Rabu 24 September 2025.

Dadan juga menyebut bahwa pihaknya belum memastikan kapan adanya pertemuan dengan Presiden. Hingga kini pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya