Cara Tantowi Kenalkan Indonesia di Negeri Orang

Tantowi Yahya
Sumber :
  • dok.ist

VIVA - Duta besar Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, memiliki cara tersendiri untuk mengenalkan tanah air kepada warga di tempat dia bertugas kini. Salah satunya dengan membuat KBRI sebagai the house of Indonesia.

Tantangan Diplomatik Selandia Baru dalam Menghadapi Ambisi China di Pasifik

"Sehingga KBRI Wellington bisa menjadi jembatan warga Selandia untuk mengenal dan mencintai Indonesia," kata Tantowi kepada VIVA, Sabtu, 3 Maret 2018.

Dalam rangka itu, Tantowi kini membuka kesempatan bagi organisasi persahabatan seperti NZIA maupun komunitas Indonesia memanfaatkan ruangan-ruangan yang ada di KBRI Wellington sebagai lokasi pertemuan, makan-makan, acara budaya, seminar dan diskusi ilmiah. Ruangan yang ditawarkan meliputi auditorium bernuansa Bali, ruang makan bernuansa Jawa dan ruang pertemuan bernuansa Sumatera Selatan.

Protes Besar-Besaran di Auckland, Penduduk Asli Maori Tolak Isu LGBT di Tengah Rainbow Parade

"Dengan begitu para pengunjung KBRI Wellington dapat menikmati keindahan budaya Indonesia hanya dengan berada di sana," ujar pria yang pernah duduk di Komisi I DPR tersebut.

Saat ini, lanjut Tantowi, sedang menyelesaikan ruang Pustaka Nusantara yang bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional RI di mana nanti akan tersedia buku-buku terkini tentang Indonesia untuk orang Indonesia atau masyarakat Selandia Baru yang ingin tahu lebih banyak tentang Nusantara.

Menuju Negara Bebas Asap 2025, Selandia Baru Usung Regulasi Ini untuk Turunkan Jumlah Perokok

Sekedar diketahui, NZIA yang berdiri sejak tahun 1964 adalah organisasi persahabatan tertua dan masih aktif dalam memperkenalkan dan mempererat persaudaraan kedua bangsa. Ketua NZIA, Bill Russel, banyak berharap dari Dubes Tantowi untuk bersama-sama membawa hubungan baik antara kedua negara ke jenjang yang lebih tinggi. (mus)

Ilustrasi menggunakan media sosial.

Selandia Baru Rancang UU Baru: Anak di Bawah 16 Tahun Tak Boleh Main Medsos

Perdana Menteri Selandia Baru menilai dampak medso dinilai berbahaya untuk anak-anak.

img_title
VIVA.co.id
13 Mei 2025