Nadia Mulya ke Boediono: Kenapa Cuma Bapak Saya?

Anak Budi Mulya, Nadya Mulya di Gedung KPK
Sumber :
  • VIVA/Edwien Firdaus

VIVA – Mantan Wakil Presiden Boediono sempat menawarkan kepada mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Budi Mulya untuk membangun opini bahwa kasus Bank Century adalah ranah kebijakan yang tak bisa dipidana.

Ganjar Pranowo Berguru Langsung ke Eks Wapres Boediono Soal Pembangunan Ekonomi

Hal ini diungkapkan Nadia Mulya, anak dari Budi Mulya usai bertemu pihak Pengaduan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Kamis, 12 April 2018.

Nadia Mulya menjelaskan, selama sang ayah menjalani proses hukum kasus Century, Boediono yang merupakan mantan gubernur Bank Indonesia tak pernah menyempatkan diri untuk berkunjung atau berkomunikasi dengan sang ayah.

Ganjar Temui Boediono Belajar Kepemimpinan Hadapi Situasi Dunia yang Cepat Berubah

Padahal, Budi Mulya mengaku menghormati Boediono yang merupakan atasannya ketika itu. Bahkan, ungkap Nadia, saat adiknya, Benny Mulya, meninggal dunia pada September 2014, Boediono tidak memberikan karangan bunga atau sejenisnya.

"Pak Boediono itu ketika bapak saya menjadi tersangka, menjadi sangat alergi dengan bapak saya. Bahkan ketika adik saya meninggal pun, beliau tak mengirimkan karangan bunga apa pun, cuma selembar surat saja. Itu yang sangat menyakiti perasaan bapak saya, yang saat jadi bawahan Pak Boediono begitu respek sama beliau," kata Nadia.

Ganjar Bertemu Mantan Wapres Boediono, Bahas Ekonomi dan Kepemimpinan

Namun, ada sebuah peristiwa yang cukup mengejutkan terjadi di awal 2016. Nadia masih mengingat betul, pada Selasa, 26 Januari 2016, Boediono mendadak menemui Budi Mulya yang sudah mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung. Saat itu, Nadia yang sedang mengandung anak ketiga kebetulan sedang menjenguk sang ayah.

Budi Mulya,Terdakwa kasus  korupsi Bank Century

Dalam pertemuan itu, menurut Nadia, Budi Mulya pun mengeluarkan unek-unek yang telah lama dipendamnya. Budi Mulya menyesalkan bila Boediono sebagai gubernur Bank Indonesia tak memberikan penjelasan yang diketahuinya mengenai skandal Bank Century.

"Saat itu, saya menemui Pak Boediono bersama dengan bapak saya, kami berbicara hanya bertiga saja, di saat itu bapak saya mengeluarkan unek-uneknya lebih dalam. ‘Anda sebagai seorang pemimpin, kenapa tidak mengatakan apa yang Anda ketahui tentang Bank Century’. Itu yang bapak saya katakan kepada Boediono. Dan jujur, saya tak paham tujuannya untuk apa," katanya.

Dalam pertemuan itu, lanjut Nadia, Boediono tak banyak berbicara. Boediono hanya meminta maaf. Selain itu, kata Nadya, Boediono menawarkan kepada Budi Mulya untuk menggiring dan membangun opini bahwa kasus Century adalah kebijakan. Dengan demikian tidak dapat diproses secara hukum.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya