Kasus Gubeng Ambles Kini Dua Tersangka, Polisi Kembali Cek Lokasi

VIVA – Tersangka kasus amblesnya jalan di Raya Gubeng Surabaya, Jawa Timur, bertambah jadi dua orang. Tim Laboratorium Forensik Markas Besar Kepolisian RI Cabang Surabaya mengecek lagi lokasi kejadian pada Kamis, 3 Januari 2019, untuk penguatan. Mungkinkah tersangka bertambah lagi?

Polisi menetapkan satu tersangka berinisial F. Kini tersangka bertambah lagi. "Seperti yang telah disampaikan Kapolda (Irjen Pol Luki Hermawan) ada dua tersangka yang telah ditetapkan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera di Surabaya.

Barung menegaskan, penyidikan kasus jalan ambles di Gubeng dilakukan secara serius dan sampai tuntas. Sebab, insiden itu berkaitan dengan kepentingan publik. "Gubeng ini, kan, jalan umum untuk fasilitas publik. Walaupun sudah tidak diperbaiki, Polda tetap melanjutkan proses pidananya," ujarnya menambahkan.

Dia mengatakan, sudah 39 saksi diperiksa oleh penyidik. Selain itu, pada Kamis ini, tim Labfor Kepolisian RI juga mengecek lokasi yang ambles. Labfor juga kembali memeriksa untuk melengkapi bukti. Dari pemeriksaan pertama masih ada kekurangan, sehingga sekarang dilakukan pemeriksaan kedua

Kepolisian sebelumnya mengungkapkan bahwa sangat mungkin tersangka lebih dari satu orang. Seluruh proses proyek, dari perizinan hingga pelaksanaan ditelusuri. Polisi mengaku telah mengantongi sejumlah alat bukti, baik dari lokasi, dokumen-dokumen, dan keterangan saksi yang menunjukkan keterlibatan lebih dari satu pihak atas dugaan pelanggaran proyek itu.

Badan jalan Raya Gubeng mendadak ambles pada Selasa malam, 18 Desember 2018. Diduga kuat, proyek basement di sisi kiri jalan menjadi penyebab. Amblesan mencipta lubang raksasa di seluruh badan jalan sedalam kira-kira 20 meter dan lebar 30 meter. Jalan itu kini sudah bisa dilalui setelah dipulihkan sejak dua pekan lalu. (mus)

Warganet Terkejut Lihat Nyali Sopir Truk Ini

Momen menegangkan ini berhasil terekam dalam sebuah video.

VIVA.co.id

26 Maret 2025