JK Nilai Jokowi Paling Pas, Soeharto Otoriter dan SBY Demokratis

Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sumber :
  • Reza Fajri/VIVA.co.id.

VIVA – Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan sejumlah perbedaan para Presiden yang pernah memimpin Indonesia. JK menilai, di awal masa Soeharto semula demokratis, namun kemudian muncul nepotisme.

RUU Perampasan Aset Mandek di Era Jokowi, Mahfud MD Tantang Prabowo Sahkan: Jangan Wacana Lagi!

"Tetapi, setelah kepentingan-kepentingan yang berbeda dari masyarakat, monopolistik. Ada yang banyak terjadi nepotisme, ada arena proyek-proyek, maka terjadi krisis. Maka Pak Harto, jadi dalam kondisi seperti itu, Pak Harto lebih otoriter," kata JK di Kantor Lembaga Administrasi Negara, Jakarta, Selasa 5 Maret 2019.

Sementara itu, menurutnya, pada era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) demokratis. Meskipun, SBY berasal dari militer, namun demokrasi bisa berkembang dan tidak ada dwifungsi TNI.

RUU Perampasan Aset Tak Kunjung Disahkan, Mahfud MD: Jokowi Sudah Berjuang, Giliran Prabowo!

"Pak SBY sangat demokrati,s karena dialah yang dari TNI, melaksanakan demokrasi, ide-ide seperti itu," ujar JK.

Kemudian, menurutnya, Presiden Joko Widodo adalah pemimpin yang pas. JK menilai, Jokowi jauh dari sifat pemimpin yang otoriter. 

PSI: Ada Pihak Sebar Hoaks, Mau Ada Domba Prabowo-Jokowi dan Gibran

Dia juga menyebut, Jokowi selalu meminta pandangan dari para menteri dan jajaran di bawah lainnya. Sehingga, keputusan yang dia ambil bukan kebijakan otoriter.

"Pak Jokowi ini pas. Karena, dia apa saja masalah di kabinet, kita rapatkan. Sehingga, setahun rapat lebih dari 200 kali, beliau selalu ingin mendapat pandangan dari sekjen (Sekretaris Jenderal) dan kementerian," kata JK. (asp)

Nadiem Makarim pakai baju tahanan Kejagung

Pakar Hukum Pidana: Jokowi Berpotensi Ikut Bertanggung Jawab di Kasus Nadiem, Ini Penjelasan Hukumnya

Dosen Hukum Pidana UI sebut Jokowi bisa ikut dimintai pertanggungjawaban pidana dalam kasus dugaan korupsi Chromebook oleh Nadiem Makarim. Ini penjelasan hukumnya.

img_title
VIVA.co.id
5 September 2025