Rumah Sakit di NTT Kehabisan Obat Jatah Pasien BPJS Kesehatan

Rumah Sakit Umum Dr Ben Mboi Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Sumber :
  • Jo Kenaru Manggarai-NTT

VIVA – Rumah Sakit Umum Dr Ben Mboi Ruteng, Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dikabarkan kehabisan obat-obatan bagi pasien BPJS Kesehatan. Kondisi tersebut terjadi sejak awal Maret 2019.

Stasiun Oksigen RS Al-Quds Diserang Israel, Nyawa Pasien di Gaza Terancam

Kekosongan stok terjadi pada lebih dari 50 jenis obat-obatan diantaranya HCL, obat bius, obat sesak, obat tensi, reagen pemeriksaan, beberapa jenis obat darurat serta alat suntik spuit.

Direktur RSUD Dr Ben Mboi Ruteng, dr. Elisabeth Frida Adur mengakui untuk beberapa jenis obat golongan epinefrin serta furosemid ampul menjadi sangat langka, tidak hanya terjadi di Manggarai namun hampir di seluruh wilayah NTT.

Misteri Dimana Silfester Matutina Kok Belum Dieksekusi, Kejagung Bilang Begini

"Itu sampai saya pikul HCL dari Denpasar. Ada juga staf kita yang terpaksa belanja obat kalau pas lagi dinas perjalanan dinas ke Jakarta," kata dr. Frida kepada VIVA, Sabtu 23 Maret 2019.

Krisis obat-obatan yang terjadi pada rumah sakit rujukan tipe B ini membuat susah pasien BPJS Kesehatan. Mereka terpaksa membeli sendiri resep obat di apotik swasta dengan harga lebih mahal.

Usai Divonis 27 Tahun Penjara, Eks Presiden Brasil Bolsonaro Dirawat di RS Alami Cegukan dan Muntah-muntah

"Yang seharusnya tidak perlu beli obat, terpaksa keluarga pasien kasih keluar uang lagi, kasihan juga," ujarnya.

Sejak krisis obat terjadi, petugas medis kerap menerima caci maki keluarga pasien yang murka. dr. Frida bahkan mengatakan terpaksa memakai uang pribadinya membantu keluarga pasien tidak mampu. "Dalam sehari ada saja yang marah-marah (pasien) terpaksa saya bantu mereka beli obat," ungkapnya.

Sementara untuk mengamankan stok obat-obat darurat, kata dia, hal itu masih bisa diantisipasi menggunakan dana darurat rumah sakit Rp400 juta per tahun.

"Kita telah mendata kebutuhan darurat kita. Ada 47 jenis obat yang terpaksa dibeli di Ruteng. Kita sedang mengkaji perjanjian kerja samanya dengan mitra lokal," terangnya.

Satu Distributor

Menurut Frida, krisis obat-obatan dan alkes bagi pasien BPJS Kesehatan ini terjadi karena imbas dari kebijakan Kemenkes yang menunjuk hanya satu mitra sebagai distributor obat dan alkes bagi pasien BPJS di seluruh Indonesia.

Akibatnya, lanjut dia, rantai penyaluran obat ke daerah-daerah, termasuk untuk kebutuhan RSUD Dr Ben Mboi Ruteng menjadi terganggu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya