Kasus Lem Aibon, Ahok Jawab Tudingan Anies Baswedan soal E-Budgeting
- VIVA/Foe Peace
Karena itu, Anies akan meninggalkan sistem e-budgeting. Alasannya, dia tak mau gubernur setelahnya akan mengalami nasib sama seperti dia sekarang di mana usulan janggal muncul dalam RAPBD 2020. Misalnya, anggaran pengadaan lem aibon atau bolpoin yang nilainya fantastis.
“Saya tidak mau meninggalkan ini (e-budgeting) ke gubernur berikutnya, agar gubernur berikutnya tidak menemukan masalah yang sama dengan yang saya alami,” ujarnya.
Oleh karena itu, Anies segera mengembangkan sistem penganggaran cerdas yang lebih efektif mencegah ajuan janggal. Nantinya, sistem itu akan otomatis mendeteksi ajuan janggal, sehingga enggak perlu lagi verifikasi manual yang memungkinkan lolosnya ajuan yang salah.
Pada sistem yang baru nanti, menurut dia, jika ada masalah atau angka yang tidak masuk akal akan langsung menyala (red light) untuk memberi peringatan.
“Begitu ada angka yang tidak masuk akal langsung muncul warning. Kan bisa diketahui. Ini tinggal dibuat algoritma saja,” tandasnya.
