Kepala BNPT Tengarai Masih Ada Pergerakan Terorisme di Tengah Corona

Kepala BNPT Komjen Polisi Boy Rafli dan Gus Miftah.
Sumber :
  • VIVAnews/ Cahyo Edi (Yogyakarta)

VIVA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Polisi Boy Rafli melakukan silaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji, di Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Sabtu, 4 Juli 2020. Ponpes Ora Aji dikelola oleh Miftah Maulana Habibburahman yang kerap disapa Gus Miftah.

Terpopuler: Harta Kekayaan Keluarga Mahasiswi Kedokteran yang Aniaya Ketua Koas, Isi Surat Wasiat dari Orangtua Bayi

Boy menerangkan, di tengah pandemi virus Corona yang menyebar di Indonesia, BNPT mewaspadai adanya pergerakan terorisme. Boy menjabarkan, dari hasil penelusuran, masih ditemukan adanya pergerakan terorisme di tengah pandemi virus Corona.

"Kita melihat tetap ada (pergerakan terorisme). Karena apa? Dari hasil penelusuran aparat penegak hukum, mereka ada (pergerakan)," ujar Boy di Pondok Pesantren Ora Aji.

Buntut Hina Penjual Es Teh, Status Gelar Gus Miftah Dibongkar Keturunan ke-8 Kiai Ageng Hasan Besari

Baca juga: Jokowi Pesan ke Boy Rafli Libatkan Ulama Tangkal Radikalisme

Boy mengungkapkan, di tengah pandemi virus Corona, pergerakan terorisme justru memanfaatkannya sebagai celah untuk bergerak. Pergerakan terorisme, lanjut Boy, menjadikan pandemi virus Corona sebagai peluang untuk melancarkan aksinya.

Terpopuler: Alphard RI 25 Tanpa Pengawalan, Taksi Vinfast Seliweran

"Jadi, kalau dibilang tidak ada, tapi ternyata ada yang dilakukan tindakan hukum. Artinya dalam kondisi pandemi mereka (pelaku terorisme) tidak berhenti. Mereka tetap melihat ini sebagai sebuah peluang, sebagai celah untuk menjalankan misi mereka," ujar Boy.

Mantan Kapolda Papua ini berpesan, agar di tengah pandemi virus Corona, masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan. Dengan meningkatkan kewaspadaan diharapkan bisa menangkal pergerakan terorisme.

"Kewaspadaan dari seluruh masyarakat inilah yang kita tumbuhkan, kesiapsiagaan, kewaspadaan, kepada pihak-pihak yang memang memiliki niat untuk melakukan tindakan-tindakan destruktif yang tidak sejalan dengan nilai-nilai agama, tidak sejalan dengan nilai-nilai luhur bangsa kita yang berdasarkan ideologi Pancasila," ujar Boy.

Gara-Gara Jadwal Jaga Akhir Tahun, Dokter Muda di Palembang Dianiaya

Terpopuler: Pengakuan Pelaku Penganiayaan Dokter Koas di Palembang, Penyebab Miftah Dipanggil Gus

Sejumlah artikel Trending menarik perhatian pembaca VIVA.co.id, Minggu 15 Desember 2024. Salah satunya, terungkap pengakuan pelaku penganiayaan dokter koas di Palembang.

img_title
VIVA.co.id
16 Desember 2024