KPK Khawatir PK Jadi Modus Koruptor Cari Keringanan Hukuman

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Komisi Pemberantasan Korupsi mengaku merasa khawatir atas sejumlah upaya Peninjauan Kembali atau PK yang dilakukan sejumlah terpidana korupsi. Sebab, langkah tersebut dinilai bisa menjadi modus koruptor untuk mendapatkan keringanan hukuman.

Komnas HAM Minta Polisi Tetap Buka Ruang PK di Kasus Kematian Arya Daru

Baca Juga: MA Sering Potong Hukuman Koruptor, KPK Nilai Belum Ada Komitmen

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, mengatakan, pihaknya menghormati apa pun putusan pengadilan termasuk Majelis Hakim PK yang kerap mengurangi hukuman terpidana korupsi. KPK meminta MA segera mengirimkan salinan putusan agar dapat mempelajari pertimbangan Majelis Hakim.

Kasasi Ditolak MA, Budi Said Tetap Divonis 16 Tahun Penjara

Namun, Alex menyoroti fenomena banyaknya koruptor yang mengajukan PK. Padahal, sebelumnya menerima putusan Pengadilan Tipikor dengan tidak mengajukan banding atau kasasi.

"Fenomena belakangan ini kan ketika di tingkat pertama terdakwa itu langsung menerima putusan, dia tidak mengajukan banding, kasasi tapi langsung PK. Ini juga fenomena menarik. Ketika di tingkat pertama dihukum 10 tahun ya menerima tetapi dalam menjalani hukuman dieksekusi pidana baru 6 bulan dia sudah mengajukan PK," kata Alexander, dikutip Senin 5 Oktober 2020.

MA Kurangi Uang Pengganti Emirsyah Satar jadi Rp817 M

Untuk itu, dengan fenomena ini dikhawatirkan PK menjadi modus koruptor untuk mendapat keringanan hukuman. Apalagi, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menegaskan PK hanya berhak diajukan oleh terpidana dan ahli warisnya. Dengan demikian, KPK sebagai jaksa penuntut tidak dapat berbuat apa pun atas putusan PK tersebut.

"Kalau majelis PK tiba-tiba dikurangi menjadi 5 tahun tentu dilihat dari tuntutan jaksa hukuman setelahnya, tapi kami kan tidak mungkin mengajukan PK sesuai dengan putusan MK," tuturnya. (art)

Eks Mendag Tom Lembong resmi bebas dari Rutan Cipinang

Tom Lembong Laporkan 3 Hakim ke MA Buntut Vonis 4,5 Tahun di Kasus Impor Gula

Eks Menteri Perdagangan (Mendag), Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong resmi melaporkan tiga hakim ke Mahkamah Agung (MA).

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2025