Netizen Ramai Bahas Awan Menyerupai UFO, Ini Penjelasan Ilmiah BMKG

Fenomena awan mirip piring terbang atau UFO muncul di atas Gunung Arjuno, Jawa Timur, Kamis pagi, Kamis, 5 November 2020.
Sumber :
  • Facebook/Adam Ibn Ridlwan

VIVA – Fenomena awan mirip piring terbang atau UFO muncul di atas Gunung Arjuno, Jawa Timur, Kamis pagi, 5 November 2020. Dari kawasan Malang Raya, di Malang dan Kota Batu, terlihat jelas fenomena alam itu. Awan mirip dengan UFO itu hilang sekira pukul 10.30 WIB. 

Awan Tebal Disertai Petir Bikin Panik Warga Bandung dan Garut, Ini Penjelasan BMKG

Beberapa netizen mengabadikan momen itu: ada yang mengambil gambar video dan foto. Sebagian menyebut nama Sang Pencipta di unggahan media sosial mereka atas keindahan awan. Sebagian bertanya-tanya fenomena apa yang sedang terjadi. 

Salah satu netizen pengguna Facebook, dengan nama akun Adam Ibn Ridlwan, menuliskan, "Hanya sebagian kecil dari ciptaan Allah. Yang kelihatan jauh dari pandangan mata manusia. Sedangkan ada jutaan kenikmatan Allah. Yang menempel pada tubuh manusia. Jutaan kenikmatan itu ada pada satu ciptaan-Nya, Yaitu MATA. Yang digunakan untuk menyaksikan betapa agungnya Allah dengan segala yang diciptakan. Termasuk dua awan yang berbeda titik dan tempat tapi di satu lokasi yang sama, Kota Batu," tulis Adam.

Laba Bersih AWAN Tumbuh 2 Kali Lipat, Bisnis Cloud Jadi Mesin Uang Baru

Sementara itu, netizen pengguna Twitter dengan nama akun @aryadega berkicau. "Pagi ini 09:00 tiga penjuru dari kota Malang (Barat, Selatan, Timur) diisi awan bentuknya kayak UFO. Awan apa namanya dan apa penyebabnya? @infoBMKG @BMKGkarangploso https://t.co/Scl0ftc1Ws.

Menurut Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto, fenomena yang terjadi di atas Gunung Arjuno adalah awan lentikularis. Awan menyerupai UFO itu tumbuh di sekitaran gunung atau dataran tinggi. Secara umum tidak berbahaya tetapi bagi dunia penerbangan cukup berbahaya, karena pesawat akan mengalami turbulensi atau guncangan.

Awan Tebal Tanpa Hujan Diprakirakan Selimuti Sebagian Kota di Indonesia, Banjir Rob Hantui 18 Daerah Ini

"Awan lentikularis terjadi akibat adanya gelombang gunung atau angin lapisan atas (di atas permukaan) yang cukup kuat dari suatu sisi gunung membentur dinding pegunungan. Sehingga menimbulkan turbulensi di sisi gunung lainnya dan membentuk awan-awan bertingkat yang berputar seperti lensa," ujar Teguh.

Teguh menerangkan, awan-awan ini mengindikasikan ada turbulensi atau putaran angin secara vertikal yang cukup kuat di sekitaran Gunung Arjuno yang memiliki ketinggian 3.339 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Sehingga berbahaya bagi penerbangan rendah seperti helikopter di sekitar awan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya