Dua Serangan Teroris Beruntun, DPR Soroti Program Deradikalisasi

Video terduga teroris ditembak di Mabes Polri
Sumber :
  • Screenshot video

VIVA – Anggota Komisi III DPR RI Taufik Basari mengatakan, dengan adanya serangkaian aksi teror yang terjadi belakangan ini, aparat keamanan dan juga masyarakat diminta harus lebih waspada. Namun tidak boleh juga untuk panik yang berlebihan karena kepanikan masyarakat yang diinginkan oleh pelaku teror.

Warga Bogor Kaget! Penjual Tanaman Hias Baru 6 Bulan Nikah Dicokok Densus, Ternyata Jaringan Teroris

Saat ini, semua pihak diminta untuk bersabar dan percayakan proses penyelidikan kepada pihak kepolisian. Sementara itu, Polri harus bekerja sebaik mungkin untuk membuat masyarakat percaya.

"Polri harus melakukan langkah penanganan segera untuk meyakinkan publik bahwa kerja polri dapat diandalkan dan masyarakat mendapatkan perlindungan dari negara," kata Taufik kepada wartawan, Kamis 1 April 2021.

Mantan Napiter Balik Lagi Jadi Residivis Terorisme, Kriminolog Ungkap Penyebabnya

Menurut Taufik, adanya serangan teror ini menunjukkan bahwa paham radikal masih ada di Indonesia. Maka dari itu, Taufik menyoroti upaya deradikalisasi yang selama ini dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Politikus Partai Nasdem ini menyebut upaya Deradikalisasi perlu dievaluasi. "Kita harus lakukan evaluasi terhadap upaya deradikalisasi yang dilakukan BNPT apa saja kekurangannya dan perbaikan apa yang harus dilakukan," ujar Taufik.

Puluhan Eks Teroris di Riau Tobat Berjamaah, Psikolog UI: Butuh Deradikalisasi Menyeluruh

Dia juga menambahkan, Semua pihak jangan memberikan dukungan bagi pikiran-pikiran ekstrim yang intoleran dan bernuansa kebencian. Sebab dukungan ini akan memberikan energi bagi para teroris. 

"Bentuk dukungan ini dapat berupa memberikan panggung bagi pihak-pihak penyebar kebencian, memberikan tuduhan atau analisis bahwa peristiwa ini adalah settingan, dan sikap-sikap lainnya yang dapat menimbulkan persepsi pembenaran atas tindakan-tindakan seperti ini," ujarnya.

Sebelumnya, dua aksi terduga teroris terjadi dalam waktu yang berdekatan. Pertama aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada Minggu, 28 Maret 2021. Selang beberapa hari, aksi serangan terduga teroris terjadi di Mabes Polri. Dimana pelaku yang merupakan seorang perempuan membawa senjata api masuk ke area Mabes Polri dan menembakan ke anggota.

Baca juga: Imbauan Jokowi soal Teroris Serang Mabes Polri: Masyarakat Tenang

Ilustrasi anggota Densus 88 Anti Teror Polri

Densus 88 Ungkap Peran Terduga Teroris Penjual Tanaman Hias yang Ditangkap di Bogor

Terduga teroris berinisial Y ditangkap di Desa Kampung Sawah, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat 18 Juli pukul 05.04 WIB.

img_title
VIVA.co.id
21 Juli 2025