Menhub Dudy Lacak Peneror Bom Penerbangan Haji Jemaah Indonesia, Begini Caranya
- Dok Kemenhub
Jakarta, VIVA – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menginstruksikan jajarannya melacak pelaku ancaman bom terhadap penerbangan jamaah haji Indonesia. Peristiwa tersebut tegas dia tidak bisa didiamkan sehingga ada potensi terus berulang.
Dudy menekankan pentingnya sikap waspada dalam menghadapi potensi gangguan keamanan. Karena sikap lengah sekecil apa pun bisa berdampak pada keselamatan publik dalam moda transportasi udara.
"Walaupun itu mungkin sifatnya hoaks, tapi saya juga menitikberatkan kepada Pak Dirjen Udara, kita harus meminta bantuan kepada pihak yang berwenang untuk melacak ancaman-ancaman tersebut," kata Menhub dalam bincang bersama awak media di Jakarta, Kamis, 26 Juni 2025.
Menurut dia, ancaman keamanan,akan selalu ada dalam sistem transportasi. Namun, respons antisipatif yang disiplin akan menjadi kunci utama menjaga kenyamanan dan keselamatan masyarakat.
Maskapai Saudia Airlines melayani penerbangan haji 2024
- Dok Kemenhub
Ia memastikan kejadian itu akan menjadi bahan evaluasi menyeluruh oleh pihak Kemenhub bersama aparat keamanan agar sistem pengawasan dan prosedur keamanan makin ditingkatkan secara menyeluruh.
Menhub juga mengingatkan keselamatan penerbangan tidak boleh dikompromikan, karena menjaga nyawa manusia dalam perjalanan udara adalah prioritas tertinggi yang tak bisa ditawar sedikit pun.
"Jadi kita tidak boleh kemudian mengentengkan terhadap hal-hal tersebut sehingga membuat kita lengah maupun tidak waspada. Itu yang paling penting. Waspada, antisipasi itu yang paling penting," kata Menhub.
ilustrasi Pesawat Saudia Airlines.
- www.saudia.com
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Lukman F. Laisa menambahkan pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk mengusut ancaman tersebut meski hanya hoaks.
Lukman menyebutkan sejumlah langkah yang telah dilakukan yakni menginformasikan kejadian itu kepada General Authority of Civil Aviation (GACA) atau otoritas penerbangan sipil Arab Saudi serta Bandan Nasional Penanggulan Teroris (BNPT).
Selain itu, pihaknya juga bersurat kepada Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk mendapatkan bantuan dalam mengusut hal itu. "Kita harapkan akan ada hasilnya dari penyelidikan yang dilakukan baik BIN, BSSN maupun BNPT," kata Lukman.