Polisi Pastikan Ledakan di Pandeglang Berasal dari Bahan Bom Ikan
- ANTARA/Mulyana
VIVA – Ledakan yang terjadi di salah satu rumah di Kampung Cisaat, Desa Tangkil Sari, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Minggu malam, 9 Januari 2022, diduga disebabkan dari bahan peledak untuk pembuatan bom ikan.
“Hari ini Unit Jibom Satbrimob Polda Banten telah melakukan sterilisasi, dilanjutkan dengan olah TKP (tempat kejadian perkara) oleh Unit Inafis Ditreskrimum Polda Banten. Paralel dengan itu, Biddokes Polda Banten juga telah melakukan autopsi atas tubuh UL (41) di RSUD Berkah Pandeglang,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Banten Kombes Pol. Shinto Silitonga di Serang, Senin.
Ia mengatakan, dari rangkaian sterilisasi oleh Unit Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Polda Banten dan olah TKP Unit Inafis Ditreskrimum Polda Banten pada siang hingga sore tadi ditemukan beberapa bungkus plastik kecil sisa flash powder, serbuk belerang, potasium, termasuk alat tumbuk, dan saringan.
“Sesuai dengan hasil analisa dan evaluasi bersama pada menjelang malam tadi dapat disimpulkan bahwa sumber ledakan berasal dari bahan peledak yang digunakan untuk membuat bom ikan, efek ledakan cenderung low explosive, bukan jenis bahan peledak yang dibuat oleh jaringan terorisme,” kata Shinto Silitonga.
Rumah di Pandeglang Banten Yang Meledak
- VIVA/ Yandi Deslatama
Sejalan dengan itu, kata dia, Unit Jibom Satbrimob Polda Banten juga tidak menemukan powder dan initiatior saat melakukan sterilisasi, sebagaimana biasa digunakan oleh kelompok teroris yang senantiasa memadukan powder, initiator, explosive, switching, casing dan countainer dalam setiap aksi pembuatan bom.
“Dari karakter bahan peledak yang ditemukan di TKP, tidak ada powder dan initiator-nya, sehingga disimpulkan bahwa bahan peledak itu bukan bom untuk aksi teroris, namun digunakan untuk menangkap ikan dengan bahan peledak,” kata Shinto Silitonga.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil autopsi yang berlangsung pada siang hari, dokter forensik dari Biddokkes Polda Banten juga tidak menemukan adanya material gotri, paku, dan material berbahaya lainnya pada tubuh UL (41), seperti biasa digunakan dalam bom oleh kelompok teroris.
Penyelidikan terus berjalan untuk dapat menjawab mengapa ditemukan bahan peledak di rumah UL yang mengakibatkan istrinya, LI (40), ikut terluka parah.