Banjir Melanda Sejumlah Daerah di Kapuas Hulu pada Awal 2022

Banjir di Desa Nanga Mentebah, Kecamatan Mentebah, wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Bencana banjir melanda sejumlah dataran rendah di wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, yang disebabkan meluapnya sungai Kapuas akibat curah hujan yang terjadi beberapa hari terakhir di daerah itu.

350 Polisi Dikerahkan Kelilingi Jakarta, Patroli Masuk Gang Demi Cegah Kericuhan

"Sungai Kapuas mulai meluap, air mulai masuk ke dataran rendah, salah satunya di Desa Nanga Mentebah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan di Putussibau Kapuas Hulu, Kamis, 13 Januari 2022.

Gunawan mengatakan, berdasarkan laporan sementara yang diterima BPBD Kapuas Hulu, banjir di Desa Nanga Mentebah, Kecamatan Mentebah, terjadi sejak Kamis pagi, dengan ketinggian air rata-rata 30-50 sentimeter.

Prabowo Jenguk Polisi dan Warga yang Luka Akibat Demonstrasi

Ia mengaku telah memantau sejumlah dataran rendah dan meminta pihak kecamatan dan desa segera melaporkan apabila ada kejadian bencana.

"Sepertinya air dari hulu Kapuas baru tiba, sehingga merendam dataran rendah. Jika tidak hujan lagi air cepat surut, karena posisi Danau Sentarum tidak banjir," kata Gunawan.

Organisasi Pemuda Lintas Iman Minta Anggota DPR Lebih Empati Akan Perosalan Rakyat dan Tuntut Aparat Tak Represif

Banjir merendam Pasar Pagi Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Sabtu, 4 September 2021.

Photo :
  • ANTARA/Timotius

Meski demikian, Gunawan mengimbau kepada seluruh masyarakat Kapuas Hulu untuk tetap waspada terhadap ancaman bencana banjir.

"Kami minta masyarakat tetap waspada, karena saat ini musim hujan disertai angin cukup kencang dan petir, seperti yang terjadi beberapa hari terakhir," ucap Gunawan.

Banjir juga mulai merendam Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hillir dan Desa Tanjung Jati Kecamatan Putussibau Selatan. (ant)

Aksi demo di Mapolda Metro Jaya

Demo Besar-besaran Disebut Terjadi Buntut Akumulasi Kemarahan Rakyat ke DPR

Aksi demonstrasi besar-besaran yang belakangan marak hingga berujung anarkis dinilai akumulasi kemarahan publik terhadap kesenjangan sosial pejabat saat rakyat sulit.

img_title
VIVA.co.id
1 September 2025