Debut Vaksin Merah Putih di Ujung Pandemi

Tenaga kesehatan mengangkat bendera Merah Putih dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pada pegawai pemerintah di Jakarta tahun lalu.
Sumber :
  • ANTARA/M Risyal Hidayat

"Setelah gelombang Omicron melanda Eropa dan saat ini mereda, akan ada beberapa minggu dan beberapa bulan terjadi kekebalan global. Baik karena vaksin atau karena orang-orang yang memiliki kekebalan akibat infeksi," kata Hans Klunge dilansir SCMP, Senin, 24 Januari 2022

Demi Deddy Corbuzier, Azka Lakukan Berbagai Cara Biar Kena COVID-19

"Jadi kita antisipasi akan ada masa tenang sebelum COVID-19 kembali menjelang akhir tahun, tapi belum tentu pandemi kembali," imbuhnya

Banyak pakar yang percaya COVID-19 pada akhirnya akan menjadi endemi. Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa varian Omicron lebih ringan gejalanya dibanding varian Delta. Hal ini menimbulkan harapan kelak pandemi ini akan berubah menjadi endemi yang lebih mudah diatasi.

Kisa Rizky Ridho Jualan Ayam saat Liga Dihentikan Akibat Pandemi: Uang Sisa Rp400 Ribu

Pada akhirnya, kata Klunge, pandemi ini mengajarkan banyak orang agar tetap patuh protokol kesehatan dan bertanggung jawab atas keselamatan diri sendiri dan orang lain. "Kalau tidak enak badan tetap di rumah, kalau positif isolasi," ujar Klunge

Senada, utusan khusus untuk Tim Virus Corona WHO, David Nabarro mengatakan bahwa akhir pandemi sudah di depan mata. Tapi, Nabarro menyebut masih ada 'batu sandungan' sebelum mencapai kesana. Kehidupan masih akan sulit sampai setidaknya musim semi atau tiga bulan mendatang.

Lekas Pulih dari COVID-19, Indonesia Sukses Lalui Pandemi Mencekam

"Saya khawatir kita sedang bergerak secara maraton, tetapi tidak ada cara yang sebenarnya untuk mengatakan bahwa kita berada di akhir - kita dapat melihat akhir di depan mata, tetapi kita belum sampai di sana," kata Nabarro kepada Sky News.

"Ini akan sulit untuk setidaknya tiga bulan ke depan," imbuhnya

'Batu sandungan' yang dia maksud adalah bahwa dunia masih terus dihadapkan gelombang varian COVID-19 baru dan merasakan tekanan dari sistem pelayanan kesehatan. Ia mengimbau semua pihak perlu bersiap dan bereaksi dengan cepat terhadap lonjakan tersebut.

"Hidup bisa terus berjalan, kita bisa membuat ekonomi berjalan lagi di banyak negara, tetapi kita harus benar-benar menghormati virus dan itu berarti memiliki rencana yang sangat bagus untuk menghadapi lonjakan itu," katanya.

9 Tersangka Kasus Korupsi Besar Pertamina

Jaksa Agung: Korupsi Pertamina Terjadi Saat Pandemi, Layak Dihukum Mati!

Jaksa Agung membuka kemungkinan hukuman mati bagi para tersangka korupsi Pertamina karena terjadi saat pandemi Covid-19. Kasus ini merugikan negara Rp193,7 triliun

img_title
VIVA.co.id
7 Maret 2025