Terancam Punah, Berapa Populasi Badak Jawa dan Sumatera di Dunia?

Badak
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA Nasional – Badak Jawa atau Rhinoceros sondaicus yang juga dikenal badak bercula satu dan badak Sumatera Dicerorhinus sumatrensis, kini terancam punah. Berdasarkan data Yayasan Badak Indonesia (YABI) kedua spesies yaitu Badak bercula satu hanya tinggal 76 ekor dan Badak Sumatera hanya 80 ekor di dunia.

Pemburu Badak Cula Satu Masuk Kedalam Jaringan Internasional

Pakar Badak Amerika Serikat, Terri L Roth, menjelaskan, penyebabnya selain hewan ini agresif dan lebih suka menyendiri, juga masa berkembang biak atau bunting 16 bulan dan baru 4 tahun kemudian baru bisa kembali bunting. Badak betina hanya masa 1 hari saja dalam waktu 22 hari untuk siap dibuahi badak jantan. Berbagai faktor tersebut menyebabkan badak menjadi hewan yang langka dan sulit berkembang biak.

"Badak Sumatera ini sangat sulit di breeding dikembangbiakan. Tidak bisa dikawinkan seperti hewan lain seperti rusa sapi, kapan pun bisa dikawinkan, tidak. Mereka itu sangat agresif dan harus ada waktu-waktu tertentu akan dikawinkan," kata Terri saat Rapat Kerja Yayasan Badak Indonesia di Royal Sofari Garden, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu 20 Juli 2022.

Polisi Tangkap 13 Pemburu Liar yang Menembak Mati 26 Badak Bercula Satu

Badak

Photo :
  • VIVA/Muhammad AR

Terri menjelaskan, saat ini Yayasan Badak Indonesia sudah memiliki metode pengembangbiakan badak, dimana badak betina diusahakan bisa memproduksi 3 ekor badak. Kemajuan yang dilakukan itu melalui banyak pendekatan dari experience (pengalaman), Saintifik banyak faktor ilmu.

Ironi Perburuan Badak Jawa di Kawasan Konservasi Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 280 Juta

"Sehingga bisa menghasilkan anak badak terakhir bulan maret. Dan itu sebagai informasi satu ekor badak hanya memproduksi satu ekor anak saja, dalam 16 bulan hamil. 4 tahun selanjutnya baru bisa hamil lagi. Dan agresif tidak bisa dikawinkan, harus ada waktu-waktu tertentu," jelasnya.

Direktur Yayasan Badak Indonesia, Jansen Manangsang, menyampaikan YABI memiliki visi dan misi jelas untuk mempertahankan keberlangsungan populasi dan lingkungan badak di Indonesia.

"Kedua kita berupaya penangkaran dan meningkatkan populasinya, dan ketiga penting juga mengedukasi masyarakat bagaimana pentingnya dari badak ini, karena rumahnya tinggal di Indonesia saja," jelasnya.

Lanjut Jansen menjelaskan, YABI akan sepenuhnya akan mengikuti arahan bersama KLKH. Dalam pengembangbiakan ini YABI akan berupaya melalyi teknologi ART Assisted Reproductive Technology (ART) atau kawin tabung. YABI belum menargetkan jumlah populasi badak dalam pengembangbiakan, namun lebih meningkat keberhasilan dengan membenahi saintifik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya