Terancam Punah, Berapa Populasi Badak Jawa dan Sumatera di Dunia?

Badak
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

"Dan perlu dukungan masyarakat karena masyarakat masih mengganggu hutan ilegal logging, sehingga harus komprehensif penanganannya untuk memajukan program pelestarian badak. Upaya ini untuk meningkatkan populasi badak sehingga pastikan tidak punah di Indonesia," paparnya.

Habitat Badak Cula Satu Taman Nasional Ujung Kulon Resmi Jadi Geopark

Eksekutif Direktur Internasional Rhino Foundation (IRF), Nina Fascione menyampaikan, IRF mendukung penyelamatan satwa badak Indonesia dan siap berkerjasama dengan pemerintah Indonesia. IRF membawa harapan agar populasi badak bisa kembali seperti dulu..

"IRF sudah lebih dari 30 tahun di dunia, IRF tidak hanya di Indonesia, suport seluruh dunia khusunya di Indonesia support kegiatan YABI," katanya.

130 Tahun Dinyatakan Punah, Hewan Bertaring Ini Muncul Kembali

IRF, kata Nina, akan mendanai kebutuhan terkait pemerintah Indonesia dan YABI dan mendukung stategi dalam pelestarian badak.

"Salah satunya akan mencari dan terutama dari Amerika men-support kegiatan di Indonesia.
Yang memiliki stategi itu adalah pemerintah, tugas IRF mensuport stategi pemerintah. Seperti melakukan di lokasi lokasi pengembang biakan membuat badak hamil dan dikembalikan lagi kehabitannya, IRF tidak memiliki strategi sendiri melainkan mensuport apa yang dilakukan pemerintah Indonesia dan YABI," ungkapnya.

Populasi Badak Bercula Satu Kritis, Jalur Wisata Semenanjung Ujung Kulon Resmi Ditutup

Tingkatkan Populasi Badak

Untuk meningkatkan populasi dan kelestarian badak di Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Yayasan Badak Indonesia dan Internasional Rhino Foundation, akan mengembangkan pusat konservasi badak Sumatera di Taman Nasional Way Kambas Lampung, dan Ujung Kulon Banten di tiga lokasi yang menjadi lokasi observasi konservasi badak.

Pemerintah Indonesia melalui KLKH terus berupaya melestarikan badak melalui insitu dan eksitu. Insitu adalah usaha pelestarian alam yang dilakukan dalam habitat aslinya, sedangkan eksitu adalah usaha pelestarian alam yang dilakukan di luar habitat aslinya.

Menurut Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genenika, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indra Exploitasia, menyampaikan Badak Jawa kini tinggal 76 ekor dan Badak Sumatera berjumlah 80 ekor.

"Sebenarnya badak itu tidak dalam kondisi kritis pemerintah Indonesia telah berupaya sehingga memperlihatkan adanya kelahiran badak jawa di insitu juga bertambah. Awalnya dulu 60 sekarang telah menyampai angka 76. Jadi sudah ada peningkatan populasi untuk di Badak Jawa," jelas Indra.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya