Bos Indosurya Sebut Dakwaan Jaksa Tidak Masuk Akal

Sidang KSP Indosurya di Pengadilan Niaga, Jakarta Pusat
Sumber :
  • VIVAnews/Edwin Firdaus

VIVA Nasional – Bos KSP Indosurya, Henry Surya, menilai Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum atau JPU pada Kejaksaan Agung, yang didakwakan kepadanya tidak masuk akal. 

Kejagung Siap Lawan Nadiem Makarim di Praperadilan Besok

Hal ini disampaikan Henry, ketika menjalani proses pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa malam, 20 Desember 2022.

Awalnya, jaksa mengkonfirmasi soal jabatan dari June Indria, salah satu anak buah Henry di KSP Indosurya yang juga menjadi terdakwa dalam perkara ini.

Kejaksaan Agung Periksa 8 Saksi Kasus Korupsi Chromebook, Ini Daftarnya

Henry menjawab jika secara rinci ia tidak mengetahui hal tersebut. Namun secara umum, June bertugas mengurus dan mengelola simpanan anggota KSP Indosurya.

Jaksa kemudian bertanya soal apakah diizinkan menerima simpanan dari pihak yang bukan termasuk anggota koperasi. Henry mengatakan hal itu dimungkinkan dalam bentuk modal penyertaan.

Kejagung Isyaratkan Azwar Anas Bisa Dipanggil Lagi Terkait Skandal Chromebook

Tim jaksa lalu bertanya soal 23 ribu anggota, yang disebut menjadi korban KSP Indosurya. Namun menurut Henry, surat dakwaan jaksa keliru.

"Apanya yang salah?" tanya jaksa.

"Karena banyak yang dianggap sebagai simpanan padahal itu pinjaman. Itu dianggap semua data PPATK semua yang masuk dianggapnya sebagai simpanan padahal itu pinjaman. Jadi bukan 23 ribu sebagai anggota tapi itu sebagai simpanan anggota sisanya adalah setahu saya itu pinjaman. Jadi PT-PT (perusahaan) yang membayar utang dianggapnya sebagai simpanan," kata Henry.

"Simpanan ada berapa jumlahnya?" tanya jaksa lagi.

"Rp 106 T (triliun)," jawab Henry.

"Kalau pinjaman?" cecar jaksa.

"Saya tidak tahu," jawab Henry.

Jaksa kemudian bertanya ihwal dari mana Henry tahu soal jumlah simpanan dan pinjaman. Dengan nada sedikit meninggi, Henry menyebut pertanyaan jaksa tidak masuk akal.

"Di mana saudara tahu simpanan pinjaman?" tanya jaksa.

"Ya saya tahulah kan pasti ada pinjaman masa nol pak jaksa. Itu kan tidak masuk akal," jelas Henry.

"Yang mana yang tidak masuk akal?" tanya jaksa.

"Soal ada pinjaman atau tidak. Yang jelas ada pinjaman," kata Henry.

Jaksa kembali bertanya, mana lagi pernyataan pihaknya yang tidak masuk akal. Henry lalu menjawab semua dakwaan jaksa tidak jelas.

"Mana lagi yang tidak masuk akal?" tanya jaksa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya