AMSI Ikut Petakan Data Hoax Jelang Pemilu 2024 Lewat Cekfakta
- Istimewa
Menurut Adi, setidaknya terdapat 20 kegiatan besar yang telah disusun koalisi  AMSI, AJI, dan Mafindo menjelang Pemilu 2024. Kegiatannya, kata dia, termasuk menyusun strategi meningkatkan kualitas dan sinkronisasi pemeriksa fakta, melengkapi database cekfakta, pembuatan konten cekfakta dengan target 2400 konten.
"Hingga akan diadakan FGD actor mapping untuk meluaskan konten cek fakta," katanya.
Hoax Erat dengan Bisnis
Koalisi Cekfakta (AMSI, AJI, Mafindo) Kick Off Gelar Diskusi Jelang Pemilu 2024
- Istimewa
Ahli hukum pers, Yosep Adi Prasetyo mengatakan hoax itu sangat erat dengan bisnis dan seringkali diproduksi untuk motif ekonomi. Menurut dia, hoax terbanyak adalah tentang kesehatan.
"Waktu pandemi banyak sekali hoax diproduksi. Contohnya, kalau mau sehat minum minyak kayu putih. Kalau mau aman dari COVID-19, berjemur. Jelas itu tidak akan menyembuhkan. Itu hoax," ujar Yosep.
Sekarang, kata dia, banyak hoax yang mencatut nama dokter Terawan Agus Putranto. Ada soal penemuan obat kuat, obat jantung, obat gula darah, dan lain-lain. "Celakanya, masyarakat kita yang suka menolong, memudahkan hoax mudah tersebar, karena didorong motif ingin berbagi informasi tanpa tahu bahwa itu adalah hoax," kata dia.
Mantan Ketua Dewan Pers ini menyebut tantangan terbesar dari penyebaran hoax adalah literasi menggunakan media sosial dan sumber informasi. Makanya, kerja Cekfakta saat ini belum menyentuh dark social yang ada di grup-grup aplikasi percakapan dan media sosial.
"Koalisi perlu mendesak tanggungjawab platform misalnya agar setiap grup percakapan WA baru bisa dibentuk jika ada moderatornya. Perlu menyusun panduan percakapan," katanya.
