Deretan Pernyataan Kontroversial Panglima TNI, Piting Warga Rempang Hingga Penjara Militer
- Puspen TNI
VIVA – Belakangan ini nama Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sedang disorot. Sebab, ia membuat pernyataan kontroversial. Mulai dari memerintahkan prajuritnya untuk memiting warga Pulau Rempang Batam, hingga soal penjara militer. Berikut kami sajikan informasi selengkapnya.
Sebut penjara militer lebih angker daripada lapas umum
VIVA Militer: Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono
- Puspen TNI
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkap bahwa Lembaga Pemasyarakatan Militer (Lemasmil) lebih buruk dan lebih angket ketimbang Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Umum.
Menurutnya, angkernya Lapas Militer itu bertujuan agar prajurit jera jika berurusan dengan hukum. Diketahui bahwa semua prajurit TNI yang berurusan dengan hukum akan ditahan di rutan maupun lapas militer yang berbeda dengan lapas sipil.
Dia menyebutkan, mungkin banyak di antara masyarakat yang belum menyadari bahwa militer memiliki Lembaga Pemasyarakatan Militer (Lemasmil) yang dirancang khusus untuk menampung prajurit yang terlibat pelanggaran hukum.
Pernyataan tersebut disampaikan Yudo saat menerima enam unit ambulance yang dihibahkan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Jumat, 8 September 2023.
Perintahkan prajuritnya piting warga Rempang
Bentrok aparat vs warga di Pulau Rempang
- Dok. Istimewa
Pernyataan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang memerintahkan prajuritnya untuk memiting masyarakat di Pulau Rempang Batam, Kepulauan Riau saat melakukan demonstrasi viral di media sosial.
“Lebih banyak dari masyarakatnya, itu satu orang miting satu itu gimana, Ya, Masyarakatnya seribu kita turunkan seribu. Satu miting satu, itu kan selesai,” ucapnya.
“Gak usah pakai alat, dipiting aja satu-satu. Tau dipiting? Nah itu dipiting satu-satu,” imbuhnya.
Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono mengatakan bahwa ada kesalahpahaman dari masyarakat atas pernyataan Yudo Margono.
“Jika dilihat secara utuh dalam video tersebut, Panglima TNI sedang menjelaskan bahwa demo yang terjadi di Rempang sudah mengarah pada tindakan anarkisme yang dapat membahayakan baik aparat maupun masyarakat itu sendiri. Sehingga meminta agar masing-masing pihak untuk menahan diri,” ujar Julius dalam keterangannya Minggu, 17 September 2023.
Julius menyatakan bahwa Panglima TNI telah memberikan instruksi kepada Komandan Satuan agar prajurit tidak menggunakan alat atau senjata saat mengamankan demonstrasi di Rempang.