Ayah Mirna Sebut Reza Indragiri Bodoh dan Mabuk

Ayah Mirna, Edi Darmawan Salihin
Sumber :
  • YouTube Karni Ilyas Club

Jakarta – Kekesalan ayah Mirna, Edi Darmawan Salihin diluapkan ketika berbincang dengan Karni Ilyas. Dalam obrolannya itu, ia bercerita bahwa memang ayah Mirna memberikan sejumlah uang ke psikolog forensik, Reza Indragiri.

Divonis Mati, Kopda Bazarsah Ajukan Banding

Rumornya uang itu untuk tutup mulut, namun Edi membantah. Edi mengaku memberikan uang itu setelah dirinya dan Reza Indragiri menjadi narasumber terkait kasus kematian Mirna. Awalnya, Edi bertanya kepada Reza mengenai alat transportasi yang digunakannya.

Ayah Mirna, Edi Darmawan Salihin

Photo :
  • YouTube Karni Ilyas Club
Kasus Penembakan 3 Polisi di Lampung, Kopda Bazarsah Divonis Mati

"Saya tanya 'Bang naik apa?'. Naik kereta apa naik bus saya nggak tahu, dia rumahnya di Bogor belakang rumah teman saya," kata Edi dalam wawancara eksklusif bersama Karni Ilyas bertajuk 'Jessica Divonis Membunuh Mirna' di tvOne, Jumat, 6 Oktober 2023.

“Kita baiklah. Saya nggak mau musuhan, dianya aja yang mabuk. Nggak tahu tuh dibayar Otto (pengacara Jessia Wongso) apa enggak tuh ngomong begitu,” imbuhnya.

Kelola Judi Sabung Ayam yang Jadi Lokasi Tewasnya 3 Polisi, Peltu Lubis Divonis 3,5 Tahun Penjara

Setelah itu, Edi menyelipkan uang beberapa juta ke kantong celana Reza Indragiri saat mereka kencing.

"Saya (dan) dia kencing, terus saya selipin lah duit berapa juta perak supaya dia bisa pulang, punya uang. Kasihan nih, dia jadi narasumber kan suka dikasih tuh duit kecil-kecil. Kalau saya kan bagiin buat dhuafa," sambungnya.

Ayah Mirna

Photo :
  • YouTube Karni Ilyas Club

Dikatakan Edi, uang itu diberikannya kepada Reza agar digunakan sebagai ongkos pulang ke rumahnya di Bogor. Namun, niat Edi justru di salah pahami oleh Reza Indragiri.

Kata Edi, Reza Indragiri malah melaporkan itu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah dirinya memberikan uang. Edi mengaku dirinya dilaporkan terkait dengan dugaan suap.

"Dia lari ke KPK, KPK kan orang teman saya di situ. Dia (teman Edi) telepon, 'Ed, lu ngasih duit ke siapa itu?’ Katanya, saya nyuap 3.000 perak, 3 juta perak. Kan di situ (KPK) paling dikit (laporan suap) Rp1 miliar dan harus merugikan negara. Emang dia siapa? He is nobody, dia cuma komentar-komentator begitu," jelasnya.

Saat itu, KPK menyarankan Reza Indragiri untuk melaporkan ke pihak kepolisian. Setibanya Reza di kantor polisi di wilayah Palmerah, salah satu anggota kepolisian pun melapor ke Edi.

"Ke polisi, ya tahu sendiri Palmerah kenapa, 'Lo dikasih ongkos kali' (ucapan polisi ke Reza). Dia telepon saya tuh polisi, 'Pak Edi, itu dia bilang katanya nyogok, buat apa sih? Orang kayak gitu modelnya ngomongnya aja ngaco, kayak orang pinter begitu'," ucap Edi menirukan obrolannya dengan anggota polisi.

"'Enggak, gua kasih dia uang buat kasih ongkos pulang, rumahnya Bogor jauh'. 'Oh gitu ya, ya sudah deh, nanti gue yang ngatur'. Malah duitnya diambil, selesai lo, pulang tangan kosong, si goblok itu," sambung Edi. 

Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK

KPK: Kerugian Awal Kasus Korupsi Kouta Haji Capai Rp 1 Triliun

KPK mengungkap perhitungan awal kerugian negara dalam kasus dugaan korupsi kuota haji mencapai lebih dari Rp 1 triliun.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2025