PPATK: Cek Rp 2 Triliun yang Ditemukan KPK di Rumdin Eks Mentan SYL Palsu

Ivan Yustiavandana Kepala PPATK
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengatakan, hasil analisis pihaknya bahwa cek senilai Rp 2 triliun yang ditemukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat penggeledahan di rumah dinas eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), bodong alias palsu.

"Dokumen (cek) yang ada terindikasi palsu," kata Ivan dihubungi awak media, Selasa, 17 Oktober 2023.

KPK melakukan penggeledahan di rumah dinas Mentan RI Syahrul Yasin Limpo

Photo :
  • VIVA/Zendy Pradana

KPK menemukan cek senilai Rp 2 triliun saat melakukan penggeledahan di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo pada 28 Agustus. Penyidik KPK menemukan cek Bank BCA senilai Rp 2 triliun atas nama Abdul Karim Daeng Tompo.

Ivan menuturkan, nama yang disebut dalam cek tersebut kerap melakukan penipuan. Namun dia tak menjelaskan lebih detil. 

"Kami sudah cek. Nama tersebut terindikasi sering melakukan penipuan,” kata Ivan.

Ivan menambahkan, pihaknya sering kali menemukan cek bernilai fantastis seperti yang ditemukan KPK saat ini. Menurut Ivan, cek itu hanyalah modus yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Tersangka Mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
KPK Usut Pencetus Ide Pembagian Kuota Haji Reguler dan Khusus Jadi 50 Persen Sama

"Banyak kasus serupa dengan dokumen serupa yang PPATK temukan," ujarnya.

Modusnya, terang Ivan, dengan seolah-olah meminta bantuan seseorang untuk membayarkan uang administrasi buat bank atau yang lebih ekstrim meminta disediakan uang untuk menyuap petugas atau petugas PPATK, dengan janji begitu dana cair akan memberikan bagian beberapa persen.

Sosok Pengepul Uang Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji Masih Misterius, KPK Telusuri

"Begitu seseorang tertipu, bersedia memberikan bantuan, mereka kabur. ZONK," kata Ivan.

KPK: Uang yang Disita dari Ustaz Khalid Basalamah Bukan Suap
Bupati Pati Sudewo memenuhi panggilan KPK

KPK Periksa Lagi Bupati Pati Sudewo di Kasus DJKA

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memeriksa Bupati Pati, Jawa Tengah, Sudewo terkait kasus dugaan suap DJKA Kementerian Perhubungan.

img_title
VIVA.co.id
22 September 2025