Viral di Media Sosial, Dugaan Aksi Teror dan Premanisme di Qubu Resort Kalbar

Flora melakukan aksi penggembokan pintu parkir Qubu Resort, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar
Sumber :
  • VIVA.co.id/Destriadi Yunas Jumasani (Pontianak)

Kalimantan Barat – Dugaan aksi teror dan premanisme viral di media sosial menimpa tempat wisata Qubu Resort, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar) terus terjadi. 

Viral Mobil Chery J6 Baru Dipakai 3 Hari Alami Pecah Ban di Jalan Tol

Aksi meresahkan dan membuat takut karyawan maupun pengunjung serta membuat kerugian pada pihak manajemen tersebut sudah dilaporkan ke Polres Kubu Raya.  

"Sudah kami buatkan pengaduan atau laporan di Polres Kubu Raya, namun mereka masih berani melakukan aksi-aksi tersebut," ucap pihak manajemen Qubu Resort, Uray Henny Novita, Rabu 4 April 2024.

Wanita Ini Borong 15 Kg Emas dengan Gepokan Uang Tunai, Aksinya Tuai Pro Kontra

Uray Henny Novita, selaku pihak manajemen Qubu Resort menegaskan, bahwa pihaknya telah menjadi korban dari aksi teror, pengancaman, serta premanisme oleh seorang wanita bernama Flora. 

Flora melakukan aksi penggembokan pintu parkir Qubu Resort, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, beberapa waktu lalu.

Photo :
  • VIVA.co.id/Destriadi Yunas Jumasani (Pontianak)

Viral Preman Pemalak Sopir Truk Dihukum Nyanyikan Glory Glory MU, Netizen: Kenapa Jadi Lagu Penyiksaan?

"Saya sampaikan bahwa kejadian ini cukup panjang. Kita sangat menyesalkan, kejadian ini bisa terjadi di Qubu Resort dengan oknum-oknum, atau orang-orang yang tidak bertanggungjawab atas keadaan yang terjadi selama dua bulan ini," ucapnya. 

Oknum orang yang dimaksudnya yang telah memberikan keresahan di Qubu Resort, yakni bernama Flora, Edo dan beberapa orang lainnya. Di mana kedatangan mereka berawal menanyakan tentang perihal tanah yang dia klaim itu tanah Edo dan ada di lokasi Qubu Resort bagian belakang.

Uray Henny pun menegaskan, bahwa persoalan tanah yang dimaksud Flora hingga sampai membuat keresahan tersebut, tidak ada kaitannya dengan manajemen pihaknya.

Pihaknya sudah mengarahkan untuk bertemu penasihat hukum pemilik tanah, dan mereka sudah bertemu dengan penasihat hukum pemilik tanah dan sudah dijelaskan bahwa tanah tersebut merupakan tanah kliennya penasihat hukum dan dipersilakan diselesaikan melalui pengadilan.

"Namun yang bersangkutan tetap tidak terima. Dengan alasan tidak ada kejelasan. Dia datang lagi ke Qubu Resort dengan arogansi, dengan membawa orang-orang dengan melakukan pengancaman kepada karyawan kami dengan membawa massa," beber Henny.

Pihaknya merasa dirugikan dan tidak terima, karena tamu yang berkunjung akhirnya menjadi ketakutan, sehingga menjatuhkan brand image yang telah mereka bangun selama ini. 

Henny pun menegaskan apa yang dilakukan tersebut merupakan aksi anarkis, selalu membuat keributan, mengancam, hendak menggembok pintu Qubu Resort, mau dirantai dan sebagainya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya