Prabowo Targetkan Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Pengamat: Semuanya Harus Optimis

Prabowo-Gibran di Penetapan Presiden-Wapres Terpilih di KPU
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Presiden RI terpilih Prabowo Subianto memasang target 8% untuk target pertumbuhan ekonomi di masa pemerintahannya nanti. Mengenai hal ini Pengamat ekonomi sekaligus Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah mengaku optimis target itu bisa tercapai.

Prabowo: Pemerintah Serius Basmi Semua yang Melanggar Hukum!

Menurutnya, Indonesia memiliki prasyarat untuk menjadi negara dengan ekonomi yang tinggi dengan potensi kekayaan dan sumber daya alam yang melimpah.

“Kita semua sebenarnya, seharusnya sama optimisnya, secara kalau dilihat dari prasyarat untuk tumbuh tinggi kita memiliki semua prasyarat itu,” ujar Piter, Rabu 24 Juli 2024.

Kerugian Kasus Timah Rp300 Triliun, Prabowo: Kita Selamatkan untuk Rakyat

Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah.

Photo :
  • Anisa Aulia/VIVA.

Piter menambahkan potensi kekayaan Indonesia sejak zaman presiden pertama Soekarno atau Bung Karno, namun potensi saja tidak cukup jika pemerintah tidak memiliki kemampuan dan inovasi untuk mengelolanya untuk kemakmuran masyarakat.

Prabowo Ungkap Potensi Monasit di Kasus Smelter Ilegal, Capai US$ 200.000 Per Ton

“Cuma kan kondisi kalau dilihat dari potensi kan dari dulu tidak berbeda dari zamannya Bung Karno bahkan potensi kita masih gede-gedenya, kita ini negara kaya kalau kata lagunya Koes Plus kita ini kolam susu apa saja kita punya,” ucapnya.

“Jadi tidak ada alasan sebenarnya kita tidak bisa tumbuh tinggi, tapi kenyataannya selama ini kan kita tidak tumbuh tinggi berarti tidak cukup dengan potensi,” tambahnya.

Lanjut Piter untuk mewujudkan target tersebut Prabowo harus memiliki terobosan dan strategi yang tepat untuk mendongkrak perekonomian yang fantastis itu.

“Benar kita punya potensi, benar kalau kita itu mampu untuk tumbuh 8%, tetapi pertanyaannya adalah 'how' kita mewujudkan pertumbuhan 8% tersebut? Itu yang kita tunggu jawabannya dari Presiden Prabowo nantinya,” kata Piter.

Prabowo, kata Piter, harus berani mengevaluasi dan mengoreksi kebijakan ekonomi yang selama ini baru tumbuh sekitar 5%.

“Harus ada evaluasi dulu koreksi dulu terhadap apa yang sudah terjadi selama ini, karena potensi itu ada sudah dari dulu kalau sampai sekarang itu kita tidak mampu untuk tumbuh tinggi itu berarti dalam kebijakan ekonomi kita selama ini ada yang salah,” ungkapnya.

“Itu harus berawal dari sana pengakuan terhadap kesalahan kebijakan ekonomi itu yang harus menjadi titik awal untuk kita tumbuh tinggi, tanpa pengakuan terhadap kesalahan kebijakan di masa lalu yang artinya kita tidak melakukan kebijakan kita tidak mungkin bisa tumbuh 8%,” sambungnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya