Turis Asing di Lombok Nyambi Jadi Misionaris, Warga Dibaptis Tapi Boleh Salat
- VIVA.co.id/Satria Zulfikar (Mataram)
Acara tersebut juga disponsori oleh Yayasan CFAN Lombok. CFAN merupakan akronim dari Christ for all Nations. Penelusuran media ini, CFAN merupakan sebuah organisasi misionaris global yang memiliki pengikut tersebar di seluruh dunia.
Aktivitas mereka masuk ke Lombok saat gempa Lombok 2018 dengan melakukan kegiatan sosial terhadap korban gempa, kemudian berangsur-angsur menyelipkan doktrin mereka. Namun saat ini, pola yang digunakan beragam, mulai dari mendatangi warga dari rumah ke rumah atau yang dikenal dengan istilah Gereja Rumah, membentuk yayasan seperti rumah singgah bagi pasien yang belum mendapatkan kamar di RSUP NTB, hingga membentuk travel agent.
Seorang korban lainnya mengungkapkan ada keanehan dengan usaha travel agent yang dibentuk para turis tersebut.
“Mereka punya modal usaha miliaran, tapi usaha mereka sepi-sepi aja. Sementara modal mereka tetap besar. Jadi seperti hanya kedok aja usaha itu. Seperti ada yang donasikan gerakan ini,” kata dia yang juga enggan menyebut nama.
Dia mengungkapkan, setiap pertemuan dengan para misionaris tersebut, selalu mengisi acara menggunakan ayat Alquran dan hadis.
“Misalnya kalimat ihdina sirotol mustaqim dalam Alfatiha mereka klaim bahwa sebenarnya Isa Almasih yang dimaksud sebagai penunjuk jalan kebenaran,” ujarnya.
“Mereka selalu menyebut dengan nama Isa Almasih, menghindari kata-kata seperti Yesus. Itu untuk memperhalus bahasa,” sambungnya.
Dua korban mengaku dua bulan bekerja bersama para turis tersebut. Para turis dan pengikutnya yang merupakan warga lokal selalu mendoktrin warga jika percaya Isa Almasih maka solat mereka akan bertambah khusuk.
Sasaran yang didoktrin para misionaris ini adalah warga miskin, warga yang mengalami masalah kesehatan hingga mahasiswa.
“Mahasiswa ada yang mahasiswa UIN (Universitas Islam Negeri). Dia dan suaminya ikut gabung dibaptis juga,” ujarnya.
Selain itu warga yang sakit juga kerap dibantu mereka. “Mereka punya terapis fisik yang membantu warga yang sakit, jadi mudah doktrin orang,” kata dia.
Selama dua bulan bekerja dengan para misionaris, mereka mengklaim memiliki data base yang memuat 3.000 warga NTB yang telah menjadi pengikut mereka.