Keluarga Soroti Janggalnya Kematian Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan, Alibi 2 Saksi Berbeda
- VIVA.co.id/Satria Zulfikar (Mataram)
Lombok, VIVA – Insiden kematian Brigadir Muhammad Nurhadi di sebuah tempat penginapan kawasan Gili Trawangan, Lombok Utara masih menimbulkan tanda tanya. Dari keluarga korban menilai penyebab kematian janggal karena disebut tenggelam.
Keluarga menilai tempat penginapan almarhum saat ditemukan tewas hanya ada private pool dengan kedalaman dangkal.
Pada Rabu, 16 April 2025 malam, Brigadir Nurhadi ditemukan di dasar kolam. Saat itu, ia menginap bersama dua rekannya sesama polisi yaitu Kompol I Made Yogi Porusa Utama dan Ipda Haris Chandra.
Keluarga melalui kakak kandung korban, Muhammad Hambali janggal dengan pengakuan Kompol Yogi. Sebab, kata dia, Kompol mengaku saat kejadian sedang tidur.
Menurut dia, Kompol Yogi saat itu pertama kali diberitahu staf hotel bahwa rekannya yaitu Brigadir Nurhadi tergeletak di dasar kolam.
Dia bilang pengakuan Yogi berbeda dengan keterangan internal polisi. Dari keterangan itu, Yogi yang pertama melihat korban. Selanjutnya, ia menghubungi rekannya Ipda Haris untuk minta bantuan ke staf hotel.
Alibi berbeda lagi ditemukan Hambali saat melihat jenazah di RS Bhayangkara Kota Mataram pada Kamis, 17 April 2025. Saat itu, ia coba menghubungi Ipda Haris untuk mencaritahu kronologi kematian adiknya.
Namun, saat itu, Ipda Haris mengatakan awalnya dia tidak mengetahui pasti. Sebab, alasan Haris saat itu, ia sedang melihat tanahnya di Gili Trawangan.
“Sedangkan kata Pak Yogi saat saya hubungi, Pak Haris katanya sedang makan sama manager hotel di depan vila. Jadi, bingung saya kok beda-beda ceritanya,” ujarnya.
Dia mengaku kecewa karena pihak keluarga baru dihubungi sehari setelah kematian korban. Hambali menuturkan ada banyak kejanggalan dari insiden tersebut. Hambali merasa heran bagaimana adiknya bisa meninggal di dasar kolam berukurang kecil dengan kedalaman dangkal.
Padahal, syarat menjadi polisi harus bisa berenang. Ia menegaskan almarhum mahir dalam berenang.
“Ini kolam kecil, cuma berapa meter, airnya sepinggang. Kejanggalan memang banyak, enggak mungkin seorang polisi enggak bisa berenang,” katanya.
Dia juga menyoroti tubuh adiknya yang banyak luka. Ia menyebut luka paling menonjol adalah luka di bawah pelipis mata sebelah kanan yang terus menerus mengeluarkan darah.
“Pelipis mata kanan enggak berhenti keluar darah. Lutut juga luka. Jari-jari kakinya juga banyak kulit terkelupas,” ujarnya.
ilustrasi ambulans.
Adapun saat dikonfirmasi terpisah, Polda NTB belum menyimpulkan penyebab kematian korban.
Kabid Humas Polda NTB, Kombel Pol Mohammad Kholid mengatakan pihaknya saat ini masih dilakukan penyelidikan. “Sementara tim masih melakukan penyelidikan,” ujarnya.
Dia mengatakan belum ada penahanan atas kejadian tersebut. “Belum ada,” katanya.
Kronologi versi internal polisi
Dari keterangan internal polisi yang tersebar terkait kematian korban pada Rabu, 16 April 2025 malam. Menurut keterangan internal polisi, sekitar pukul 16.40 Wita, almarhum masih bersantai di area vila.
Kemudian, pada pukul 17.00 Wita, Brigadir Nurhadi disebut berenang seorang diri.
Kemudian, Kompol Yogi melihat korban tengah berada di dasar kolam. Ia pun segera mengevakuasi korban.
Selanjutnya, Yogi menghubungi rekannya Ipda Haris. Lalu, Ipda Haris memanggil staf hotel untuk meminta pertolongan medis.
Tim tim medis tiba pada pukul 21.24 Wita. Begitu tiba, tim medis melakukan tindakan pertolongan pertama berupa Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau pertolongan dengan cara memompa bagian dada korban sekitar 20-30 menit. Namun, korban tak merespon.
Selanjutnya, tim medis melakukan pemasangan infus dan pemberian injeksi jenis epinephrin. Tim medis kembali melanjutkan RJP ulang selama sekitar 10 menit.
Namun, Brigadir Nurhadi juga tidak ada respon. Selanjutnya, korban diberikan Automatic External Defibrillator (AED).
Namun, korban juga tak merespons. Pasien kemudian dievakuasi menuju Klinik Warna Medica untuk dilakukan pengecekan EKG.
Dari hasil pengecekan EKG flat, diketahui sudah tak terdeteksi detak jantung dari korban. Pun, pada pukul 22.14 Wita korban dinyatakan meninggal dunia.