Budi Gunawan Pastikan 33 Oknum TNI Penganiaya Kakek hingga Tewas Diproses hukum

Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) RI, Budi Gunawan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta, VIVA - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) RI Budi Gunawan memastikan 33 prajurit TNI dari Yonarmed 2/Kilap Sumagan yang menyerang seorang warga di Deli Serdang, Sumatera Utara diproses hukum.

"Proses hukum saat ini sedang berjalan. Ada beberapa oknum anggota Yonarmed yang diproses, begitu," kata Budi Gunawan kepada wartawan di Jakarta Pusat, dikutip Selasa, 12 November 2024.

Budi Gunawan juga menyebut proses hukum terhadap 33 anggota TNI itu dilakukan secara transparan sehingga masyarakat bisa mengawal perkembangan kasusnya.

Foto Ilustrasi Penganiayaan. Sumber Merdeka.com

Photo :
  • vstory

"Keterangan dari Pangdam Bukit Barisan telah menjelaskan bahwa, 'Prosesnya akan digelar secara transparan, sehingga publik bisa mengawal dan mengikuti perkembangan kasusnya, dan dijamin dan dipastikan, bahwa para pelakunya yang terbukti bersalah akan ditindak dan diberi sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku'," kata dia.

Di sisi lain, Budi Gunawan menyebut kini situasi di Deli Serdang sudah kondusif pasca penyerangan tersebut. Pihak Polisi Militer Kodam (Pomdam) I/Bukit Barisan juga tengah menyelidiki latar belakang dan penyebab insiden tersebut. Penyelidikan itu juga dibantu oleh pihak kepolisian setempat.

"Situasi saat ini sudah kondusif, adapun latar belakang yang menjadi penyebab ini masih dalam penyelidikan dari pihak Pomdam I Bukit Barisan bersama kepolisian setempat," tutur dia.

Kodam I Bukit Barisan mencatat ada 33 oknum TNI Angkatan Darat (AD) diduga terlibat penyerangan terhadap warga di Desa Selamat, Kecamatan Biru-Biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat malam, 8 November 2024.

Ilustrasi Prajurit TNI.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rahmad
Terungkap! Ini Alasan Panser Anoa Kepung Kejagung

Akibat penyerangan tersebut, seorang kakek, bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan sejumlah warga lainnya mengalami luka-luka. 

"Sebanyak 33 oknum TNI AD yang (diduga) terkonfirmasi dalam peristiwa ini, juga sedang diselidiki pihak Pomdam I Bukit Barisan," kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha, kepada wartawan, di Kota Medan, Minggu 10 November 2024.

TNI: Pengerahan Panser Anoa Atas Permintaan Kejagung

Dody mengungkapkan pasca kejadian tersebut, Pondam I Bukit Barisan langsung mengamankan puluhan oknum TNI tersebut, untuk menjalani pemeriksaan. Hal itu guna dilakukan penyelidikan terhadap peristiwa penyerangan warga itu.

“Oknum pelaku yang sudah terkonfirmasi diduga terlibat sudah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di Pomdam I Bukit Barisan,” ucap Dody.

Menhan Sebut Tidak Ada Niat Buat Matra Siber di TNI

Untuk motif dari penyerangan tersebut, Dody mengungkapkan masih dalam proses penyelidikan pihaknya hingga sampai saat ini.

“Pihak Kodam telah mengambil langkah-langkah untuk menggali lebih dalam penyebab kejadian tersebut. Sekarang kami masih dalam masa penyelidikan terkait perkelahian yang terjadi dengan masyarakat,” jelas Dody.

Prajurit Muda TNI AD Prada Lucky Tewas Penuh Luka Lebam

Prada Lucky Tewas Diduga Dianiaya Senior, Sang Ayah: Beta Akan Kejar Terus, Pelaku Harus Dihukum Mati

Publik dikejutkan oleh berita duka kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo, prajurit TNI AD Batalyon TP 834 Wakanga Mere, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

img_title
VIVA.co.id
7 Agustus 2025