Mendes Yandri Susanto Ajak Desa Wujudkan Berdaulat Pangan 2030

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA - Indonesia punya potensi luar biasa baik itu pangan dan air. Ini semua berada di desa lebih khusus. Pemerintahan Presiden Prabowo bahkan menargetkan swasembada pangan. Untuk itu, Menteri Desa Dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, mengajak desa untuk mensukseskan.

Prabowo Minta Produsen Beras Oplosan Ditindak Tegas!

Pemerintah merumuskan visi Desa Daulat Pangan di 2030. Visi ini, kata Mendes Yandri, bertujuan untuk menghapuskan kelaparan dan memastikan bahwa setiap desa di Indonesia memiliki cadangan pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan warganya. Termasuk di dalamnya adalah menyukseskan cita-cita swasembada pangan.

Pemerintah RI bekerjasama dengan Bank Dunia (World Bank) membuat Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD). Ada lima kementerian yang dimandatkan untuk menjalankan program ini, yaitu Kemendesa PDT, Kemendagri, Kemenko PMK, Kemenkeu, dan Bappenas.

Zulhas Ajak Kadin Garap Potensi Sektor Pertanian Papua Senilai US$15 Juta

"Di desa lah tempat lumbung pangan, di desalah tempat ketahanan energi, atau swasembada air. Di desalah tempat produk-produk yang bisa diolah dalam rangka hilirisasi," kata Mendes Yandri, dikutip Rabu 13 November 2024.

Itu disampaikan Mendes saat membuka acara Launching Platform Pelatihan Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD) di lapangan Balai Bengkulu, di Bengkulu, sebagaiman siaran pers Selasa kemarin.

Anggota DPR Wanti-wanti Adanya Praktik Kartel dalam Kasus Beras Oplosan

Hadir mendampingi Mendes Yandri dalam kegiatan tersebut, Kepala BPSDM Kemendes PDT, Luthfiyah Nurlaela. Serta hadir pula Staf Ahli Menteri, Ansar Husein, Staf Ahli, Yusep Fatria, dan beberapa pejabat tinggi pratama di lingkungan Kemendes PDT.

Presiden Prabowo Subianto di Kongres PSI

Prabowo: Kerugian yang Dialami Indonesia Rp100 Triliun Per Tahun

Presiden Prabowo dapat laporan bahwa kerugian Indonesia per tahunnya mencapai Rp100 triliun

img_title
VIVA.co.id
21 Juli 2025