Dosen UIN Sunan Gunung Djati Meninggal dalam Kecelakaan di Tol Cipularang
- Agung Prasetio
Purwakarta, VIVA – Pepi Siti Paturomah, seorang dosen Sastra Inggris UIN Sunan Gunung Jati Bandung, meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di Kilometer 86 Tol Cipularang, jalur Bandung menuju Jakarta, pada Senin (24/12/2024) pagi.
Korban diketahui tengah dalam perjalanan menuju acara Muslimat di Bogor saat kendaraan yang ditumpanginya menabrak bagian belakang sebuah truk.
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 06.00 WIB, ketika mobil Toyota Innova dengan nomor polisi B 1336 AKQ yang ditumpangi korban menabrak truk Hino bernomor polisi T 9331 BM. Berdasarkan informasi dari Kanit Laka Lantas Polres Purwakarta, Ipda Istianingrum Kemala Sari, kecelakaan diduga akibat kurangnya jarak aman antara kedua kendaraan.
Kondisi mobil yang dtumpangi dosen UIN Sunan Gunung Djati
- Agung Prasetio
Akibat insiden ini, tiga orang yang berada di dalam Toyota Innova, termasuk pengemudi, mengalami luka-luka. Mereka segera dievakuasi ke Rumah Sakit Abdul Rodjak, Purwakarta, Jawa Barat.
Setelah menjalani perawatan, Pepi Siti Paturomah dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit. Jenazah korban kemudian dibawa oleh pihak keluarga ke rumah duka di Bandung untuk proses pemakaman.
Pepi Siti Paturomah tidak hanya dikenal sebagai dosen Sastra Inggris di UIN Sunan Gunung Jati Bandung, tetapi juga merupakan pengurus Muslimat Jawa Barat. Pada saat kejadian, korban sedang dalam perjalanan bersama Ketua PW ISNU Jawa Barat untuk menghadiri sebuah acara Muslimat di Bogor.
Kasus kecelakaan ini kini ditangani oleh Unit Laka Lantas Polres Purwakarta. Sementara itu, kedua kendaraan yang terlibat dalam insiden tersebut telah diamankan di Pos Laka Gerbang Tol Jatiluhur untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.
Kecelakaan ini menjadi pengingat pentingnya kehati-hatian dalam berkendara, terutama di jalan tol yang kerap dipadati kendaraan. (Agung Prasetio/Purwakarta)
Jenazah Satu Keluarga di Indramayu Sudah 4 Hari Terkubur, Polisi Tunggu Hasil Autopsi
Polisi mengatakan jenazah sudah mengeluarkan bau menyengat dan wajah sulit dikenali sehingga diperlukan pemeriksaan lanjutan melalui metode forensik serta autopsi.
