Viral Siswa SD Dihukum Belajar di Lantai Kelas, Kepsek : Wali Kelasnya Buat Peraturan Sendiri
- VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)
Medan, VIVA – Sebuah video viral memperlihatkan seorang siswa sekolah dasar (SD) di Kota Medan, berinsial IM (10) harus belajar dilantai di dalam kelas, karena tidak membayar uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) selama tiga bulan.Â
Menyikapi terkait kejadian tersebut, Kepala Sekolah SD Swasta Abdi Sukma, Juli Sari mengatakan sudah meminta maaf kepada ibu MI, yakni Kemalia saat dirinya mendatangi sekolah pada Rabu pagi, 8 Januari 2024.
"Sudah kejadian itu kan orang tuanya nangis-nangis. Di kelas 4 kami tanya keluarganya. Begini, sudah kami selesaikan hari itu juga. Saya sebagai kepala sekolah sudah memohon maaf, sama orang tua sudah selesai sebenarnya," ucap Juli kepada wartawan di Kota Medan, Jumat 10 Januari 2025.
Juli mengakui bahwa MI belum melunasi uang SPP. Hal itu, tidak jadi permasalahan bagi pihak sekolah sendiri. Tapi, dia menyayangi sikap Wali Kelas MI, berinsial H membuat peraturan sendiri, yang menyuruh MI belajar di lantai kelas.
"Sebenarnya anak itu tidak menerima rapor karena belum melunasi SPP. Tapi tidak jadi permasalahan sekolah sebenarnya," tutur Juli.
Ilustrasi ruang kelas/sekolah
- Pixabay/WOKANDAPIX
Juli menyayangi sikap Wali Kelas MI, membuat peraturan tanpa ada konsultasi atau kompromi kepada Kepala Sekolah selaku pimpinan di sekolah tersebut.Â
"Wali kelasnya membuat peraturan sendiri di kelasnya bahwa kalau anak tidak ada menerima rapor, tidak boleh menerima pelajaran. Membuat peraturan tanpa kompromi dengan dengan pihak sekolah," jelas Juli.Â
Ibu kandung IM, Kamelia bercerita berawal dari laporan sang anak yang duduk di bangku sekolah kelas IV SD, yang menimbah ilmu di SD Swasta Abdi Sukma, Jalan STM, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan. Mendapatkan hukuman dari Wali Kelas berinsial H karena belum membayar uang SPP tersebut.
"Ibu tolong ambil rapor, saya malu duduk dibawa ini," ucap Kamelia kepada wartawan, sembari menangis.
Kamelia mengatakan anak kedua dari tiga bersaudara itu, setiap sekolah ada rasa takut. Hukuman duduk di lantai kelas saat jam sekolah sejak hari pertama semester genap, Senin 6 Januari 2025.
Kemudian, Kamelia mendatangi sekolah anaknya, pada hari Rabu pagi, 8 Januari 2025. Suasana dalam kelas pecah, betah sedihnya ibu berstatus orang tua tunggal itu, melihat anaknya mengikuti belajar di lantai kelas.