Ekspor Jelantah Disetop, Kemendag Digeruduk Ribuan Pengepul
- Istimewa
Aksi ini juga menyoroti peran pengepul minyak jelantah dalam melindungi lingkungan. Mereka berpandangan bahwa dengan mengumpulkan minyak jelantah dari rumah tangga dan restoran, telah membantu mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh pembuangan minyak bekas ke sungai atau kali.
Tak sempat lama melakukan orasi, pihak Kemendag akhirnya mengizinkan perwakilan massa untuk mengadakan pertemuan dengan pejabat terkait.
Kemendag menerima 11 orang utusan dari perwakilan pengepul minyak jelantah untuk mendengar aspirasi yang beberapa kali sudah melakukan audiensi baik ke Kemenko Pangan maupun ke Kemendag.
Marimbun Siagian menyampaikan hasil pertemuan dengan pihak Kemendag. Pihaknya diterima langsung diterima oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendag, Isy Karim didampingi Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Farid Amir beserta pejabat lainnya.
"Ada dua hal yang bisa disimpulkan dari pertemuan. Pertama, Kemendag melalui Sekjen mengatakan bahwa sudah menerima aspirasi para pengepul minyak jelantah dan sikap Kemendag adalah mendorong membuka ekspor minyak jelantah dalam Rakortas yang diusulkan secepatnya karena sifat dan urgensinya," ungkapnya.
"Kedua, lanjutnya, bila dalam Rakortas tetap akan memutuskan ditutup ekspor, maka didorong BUMN seperti Pertamina untuk menyerap minyak jelantah yang dikumpulkan oleh pengepul di seluruh Indonesia," tambah Marimbun.
Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Kemendag, Farid Amir sempat menemui masa, bahkan naik ke mobil demonstran. Ia berjanji akan menyampaikan semua tuntutan para pengepul minyak jelantah dalam rapat kementerian. Farid Amir juga meminta dukungan para demonstran lewat doa agar dalam rakortas, perjuangan membuka ekspor jelantah diperlancar.
Massa pun membubarkan diri setelah mendengar penjelasan Farid Amir kesimpulan hasil pertemuan di Kemendag.
"Terima kasih semuanya, mari kita balik kanan, doa terbaik untuk perjuangan kita semua, dan kembali pulang dengan selamat," ucap Marimbun.
