Jusuf Hamka Kena Semprot Ratusan Warga yang Demo di Jalan Tol, Tuntut Ganti Rugi!
- Istimewa
Sumedang, VIVA – Pengusaha jalan tol, Jusuf Hamka, kena semprot ratusan warga dari tiga desa di Kecamatan Sumedang Utara, Jawa Barat, yang menggelar demo pada Rabu siang, 26 Februari 2025, di Jalan Tol Cisumdawu Kilometer 178.
Warga dari Desa Sinar Mulia, Mulyasari, dan Giri Mukti ini melakukan protes terkait ganti rugi yang belum dibayarkan setelah proyek pembangunan jalan tol berdampak buruk pada lahan pertanian mereka. Aksi yang diwarnai ketegangan ini mendapat pengawalan ketat dari petugas gabungan TNI, Polri, Satpol PP, dan Dishub.
Demonstran berusaha menerobos barisan petugas untuk memasuki jalur tol, dan akhirnya berhasil menduduki dua jalur dengan membentangkan spanduk bertuliskan tuntutan mereka. Hal ini sempat mengganggu arus lalu lintas kendaraan dari arah Cirebon menuju Bandung.
Rudi, koordinator aksi, menyampaikan bahwa warga telah berjuang selama enam tahun untuk mendapatkan hak ganti rugi mereka, namun hingga kini belum ada hasil yang memadai. Ia pun mendesak Jusuf Hamka untuk segera menyelesaikan masalah ini.
"Tanah kami rusak, sawah kami rusak, rumah kami rusak. Ada dua bidang tanah yang belum dibayar. Kami meminta Pak Jusuf Hamka untuk segera merealisasikan ganti rugi," ungkap Rudi, dilansir YouTube tvOne.
Selain merusak lahan pertanian, banyak persawahan yang menurut Rudi gagal panen akibat dampak pembangunan.
"Kami sudah menunggu terlalu lama tanpa ada kompensasi. Kami tidak akan berhenti berdemonstrasi sampai hak kami diberikan," tegasnya.
Kapolres Sumedang, AKBP Joko Dwi Harsono, memastikan bahwa meskipun aksi unjuk rasa berlangsung di jalan tol, arus lalu lintas tetap lancar.
"Situasi saat ini masih kondusif. Masyarakat berharap tuntutan mereka dapat disampaikan kepada pihak-pihak terkait," kata Joko.
Pihak Polres Sumedang berjanji akan memfasilitasi pertemuan dengan pihak terkait untuk menyelesaikan persoalan pembayaran ganti rugi.
Setelah melakukan aksi, warga akhirnya membubarkan diri dengan tertib, mereka masih berharap bahwa pemerintahan baru baik Presiden, Gubernur Jawa Barat, maupun Bupati Sumedang dapat mendengar keluhan mereka dan segera merealisasikan pembayaran ganti rugi.