Pemerintah Bakal Lakukan Modifikasi Cuaca Atasi Banjir Jabodetabek

Banjir di Jatiasih, Bekasi Selatan menenggelamkan rumah
Sumber :
  • FB Missleny Nurhayati

Jakarta, VIVA – Pemerintah secara cepat merespons permasalahan banjir di Jabodetabek. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno memastikan pemerintah akan melakukan modifikasi cuaca untuk mengatasi hal tersebut.

Korban Tewas Akibat Longsor Tambang Galian C Cirebon Bertambah Jadi 10 Orang

Hal tersebut disampaikan Pratikno dalam rapat koordinasi bersama BMKG, Basarnas, dan BNPB secara daring, Selasa, 4 Maret 2025.

Pratikno mengusulkan agar pembiayaan operasi modifikasi cuaca ini bisa dibantu pemerintah provinsi (pemprov) setempat.

Lalin Jabodetabek-Jabar Meroket Jelang Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Cek Kondisinya

"Jadi yang saya ingin menegaskan bahwa memang ini kalau bisa operasi modifikasi cuaca ini bukan hanya dari BNPB tetapi juga dari pemprov. Jadi apakah memungkinkan pemprov menyediakan juga pendanaan untuk operasi modifikasi cuaca ini dalam waktu singkat ini," kata dia.

Ratusan Rumah di Maharta Tangsel Terendam Banjir

Photo :
  • tvOne
Peran 2 Tersangka Kasus Lahan BMKG di Tangsel oleh Ormas GRIB Jaya

Ia menyoroti prediksi BMKG yang mengatakan curah hujan yang sangat tinggi akan terus mengguyur Jabodetabek selama seminggu kedepan. Oleh sebab itu, pemerintah harus segera melakukan modifikasi cuaca.

Analisa BMKG menyebut, puncak curah hujan tinggi terjadi di periode 11 sampai 20 Maret 2025. Curah hujan tinggi itu terjadi di hulu Sungai Ciliwung, Puncak Bogor, Jawa Barat (Jabar).

"Karena Kepala BMKG tadi sudah menyampaikan ada potensi untuk terus berlanjut minimal seminggu ke depan. Jadi kita mengurangi beban di hulu, terutama di hulu Sungai Ciliwung agar tidak terus-menerus ada aliran air yang mengarah ke bawah. Jadi kalau ini bisa dikurangi dengan menurunkan mendung di laut itu akan mengurangi beban itu mungkin yang urgent dalam waktu singkat," tuturnya.

Lebih lanjut, Pratikno juga menekankan pentingnya keselamatan dan akses sehari-hari masyarakat. Saat ini, kata dia, sudah memasuki bulan Ramadhan dan nantinya warga berbondong-bondong untuk mudik pada Hari Raya Idul Fitri. Ia berharap, pihak terkait bisa dengan sigap meminimalisir gangguan tersebut.

"Kemudian Kemensos nanti kami akan juga berkoordinasi dengan Kemensos untuk segera juga menambah kekuatan untuk turun ke lapangan. Juga Kemenkes jadi kami akan cek juga kaitannya dengan dukungan dan tentu saja kaitannya dengan pemulihan infrastruktur tadi Pak Kepala BNPB sudah menegaskan kita juga mendekati Idul fitri. Jangan sampai juga kemudian, dalam jangka pendek ini kegiatan masyarakat tidak segera pulih. Yang nanti menjadi satu masalah serius di waktu mudik," imbuh Pratikno.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya