Banjir Jabodetabek Berstatus Darurat! BNPB Kerahkan Modifikasi Cuaca dan Tim Evakuasi
- tvOne
Jakarta, VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) guna mengurangi intensitas hujan yang berpotensi memperparah banjir di wilayah Jabodetabek. Hal ini dilakukan setelah status tanggap darurat bencana banjir resmi ditetapkan.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto menegaskan bahwa pemerintah pusat akan turun tangan membantu daerah dalam menangani dampak banjir.
“Dalam kegiatan tanggap darurat yang sudah ditetapkan oleh Jabodetabek, pemerintah pusat melalui BNPB akan membantu kebutuhan yang diperlukan oleh pemerintah daerah dalam menangani banjir ini,” ujar Kepala BNPB dalam konferensi pers dilansir tvOne, Selasa 4 Maret 2025.
Dari hasil rapat koordinasi yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, disepakati bahwa evakuasi korban menjadi prioritas utama.
“Sampai pagi ini masih ada beberapa masyarakat yang belum bisa keluar dari rumahnya di titik-titik tertentu,” kata Suharyanto.
Menurutnya, Kota Bekasi menjadi wilayah terdampak paling parah dengan delapan kecamatan terendam banjir dari total 11 kecamatan. Selain itu, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bekasi di Jawa Barat juga mengalami dampak signifikan.
Banjir di bekasi, sapi dan mobil tenggelam
- Istimewa
Sementara itu, wilayah DKI Jakarta terdampak banjir akibat luapan Sungai Ciliwung dan hujan deras yang mengguyur semalaman.
BNPB bersama Basarnas telah mengerahkan tim penyelamat, namun masih ditemukan kekurangan perahu karet di beberapa wilayah, termasuk Depok.
“Kami akan segera dorong bantuan perahu karet ke wilayah-wilayah yang membutuhkan,” tambahnya.
Bantuan Logistik dan Pompa Penyedot Air Dikerahkan
Selain evakuasi, BNPB juga memastikan kebutuhan logistik dan dapur umum terpenuhi. Pemerintah daerah sudah mulai menyalurkan bantuan, termasuk mengirim pipa besar dan pompa kecil untuk membersihkan lingkungan.
“Pemerintah pusat melalui BNPB akan membantu sepenuhnya dan mengirim kekurangan kebutuhan pangan,” jelasnya.
Ratusan Rumah di Maharta Tangsel Terendam Banjir
- tvOne
Modifikasi Cuaca Dilakukan Hingga Hujan Mereda
Untuk mengurangi curah hujan, BNPB akan menggelar operasi modifikasi cuaca mulai hari ini. Ia menjelaskan bahwa berdasarkan prediksi BMKG, hujan deras masih akan terjadi hingga 6 Maret 2025, sementara pada pertengahan bulan, sekitar 11 Maret dan seterusnya.
“Sampai kapan? Sampai prediksi dari BMKG menyatakan sudah bisa dihentikan,” ungkap Suharyanto.
Diperkirakan akan turun hujan yang lebih besar. Oleh karena itu, operasi modifikasi cuaca (OMC) perlu dilakukan untuk mengurangi potensi banjir yang lebih luas.
“BNPB tidak bisa mengeluarkan OMC sebelum daerah meminta dan menetapkan status tanggap darurat,” tegasnya.
Kini, setelah status tersebut ditetapkan, BNPB akan bekerja sama dengan DKI Jakarta dan Jawa Barat untuk melaksanakan operasi ini secara terpadu.
Banjir Menggenangi Kawasa Sawangan Asri, Depok Selasa 4 Maret 2025
- Instagram/ @depokhariini dan @depok24jam
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Banjir
Selain penanganan darurat, BNPB juga telah menyiapkan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. Salah satu fokus utama adalah relokasi warga dan perbaikan infrastruktur yang rusak.
“Di Kabupaten Bogor, misalnya, ada puluhan rumah yang harus direlokasi serta tujuh jembatan yang putus. Ini harus segera diperbaiki dalam waktu yang tidak terlalu lama,” kata Suharyanto.
Sebagai solusi jangka pendek, BNPB akan berkoordinasi dengan TNI untuk membangun jembatan Bailey di titik-titik terdampak. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan akses bagi warga yang terdampak banjir.