Penembakan Brutal di Tempat Hiburan Malam Samarinda, Komisi III DPR Soroti Longgarnya Keamanan

Ilustrasi penembakan
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah menyoroti kasus penembakan brutal yang menewaskan seorang pengunjung di salah satu tempat hiburan malam di Samarinda, Kalimantan Timur

Keluarga Tak Percaya Arya Daru Bunuh Diri, DPR Minta Polisi Lanjutkan Penyelidikan

Dia menilai, peristiwa tersebut menjadi salah satu bukti longgarnya pengawasan keamanan di tempat-tempat hiburan malam. 

“Tentunya peristiwa ini menimbulkan keprihatinan mendalam, bagaimana pengawasan keamanan di tempat hiburan sangat longgar. Harusnya ada pengawasan ketat, apalagi di tempat-tempat hiburan malam yang rawan terjadinya tindak kriminalitas,” kata Abdullah dalam keterangannya, Kamis, 8 Mei 2025.

Komisi III DPR: Penyidik Masih Belum Tutup Kasus Tewasnya Diplomat Kemlu Arya Daru

Abdullah mendesak pemerintah, khususnya Kementerian Dalam Negeri dan Polri, untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola keamanan dan perizinan tempat hiburan malam. 

“Termasuk SOP pengamanan, koordinasi antar aparat, dan kapasitas pengawasan yang dilakukan oleh pemilik atau pengelola tempat hiburan,” sebut Legislator dari Dapil Jawa Tengah VI itu. 

Penembakan di Manhattan AS, 5 Orang Tewas Termasuk Polisi dan Pelaku

“Tempat hiburan malam tidak boleh menjadi ladang subur bagi kejahatan, peredaran senjata ilegal, dan aksi anarkis. Harus ada sistem penertiban dan pengawasan berkala yang melibatkan kepolisian setempat dan pemerintah daerah," imbuh Abdullah.

Sebelumnya diberitakan, kepolisian Resor Kota (Polresta) Samarinda, Kalimantan Timur, tengah memburu pelaku penembakan di salah satu tempat hiburan malam, di Jalan Imam Bonjol, Samarinda, Minggu dini hari, yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia.

"Sekitar pukul 04.30 WITA, tepat di dekat gerbang tempat hiburan malam, terjadi penembakan dengan hasil autopsi yang selesai pada Minggu sore menunjukkan adanya lima bekas luka tembakan pada tubuh korban," ujar Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar di Samarinda, Kaltim, Minggu.

Ia menjelaskan bahwa korban berinisial D. Polisi menemukan dua proyektil di sekitar lokasi kejadian dan tiga proyektil lainnya bersarang di tubuh korban.

"Ini selaras dengan temuan kami di lapangan," imbuhnya.

Saat ini, Polresta Samarinda dibantu oleh Subdit Jatanras Direktorat Krimum Polda Kaltim tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku penembakan.

Mengenai jenis senjata yang digunakan, Kombes Pol Hendri Umar belum dapat memberikan kepastian.

Dari pengecekan sementara, pihaknya menduga pistol yang digunakan merupakan senjata rakitan. Namun, untuk jenis dan kalibernya, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dari Laboratorium Forensik.

Estimasi sementara, kaliber senjata yang digunakan sekitar 8 hingga 9 mm.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya