Respons Wakil Rektor ITB Soal Penangkapan Mahasiswa Gara-gara Buat Meme Prabowo-Jokowi
- tvOne/ Cepi Kurnia
Bandung, VIVA – Institut Teknologi Bandung (ITB) sedang berupaya menjalin komunikasi dengan berbagai pihak, untuk meredam situasi yang kian memanas terkait penangkapan seorang mahasiswinya berinisial SSS oleh penyidik Bareskrim Polri.
Hal itu dikemukakan Wakil Rektor ITB Bidang Komunikasi, Kemitraan, Kealumnian dan Administrasi (WRKMAA) Andryanto Rikrik Kusmara merespons kasus tersebut.
“ITB telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak untuk mencari keterangan serta menjaga agar suasana tetap sejuk,” kata Rikrik, Minggu, 11 Mei 2025.
Bareskrim Polri
- Antara
Rikrik menyebutkan, pihak kampus berusaha membangun dialog dengan keluarga mahasiswa dan ikatan orang tua ITB. Pihak orang tua pun telah menyampaikan permintaan maaf atas tindakan anaknya tersebut.
“Orang tua mahasiswa sudah bertemu langsung dan menyampaikan permintaan maaf mewakili anaknya,” ujarnya.
ITB berharap semua pihak bisa bersikap bijaksana dalam menyikapi kasus ini agar penyelesaiannya dapat dilakukan secara adil.
“Saat ini mahasiswa yang bersangkutan masih berada di Bareskrim, tetapi kami terus menjalin komunikasi agar dapat ditemukan jalan terbaik,” kata Rikrik.
Pihak kampus menyatakan dukungan untuk langkah pembinaan terhadap mahasiswanya, mengingat yang bersangkutan masih sangat muda dan duduk di semester dua.
“ITB mengambil langkah proporsional. Kami yakin semangat mahasiswa ini bisa diarahkan dan dibina untuk menyalurkan aspirasinya secara tepat,” ujarnya.
Sebelumnya diwartakan, mahasiswi ITB berinisial SSS ditangkap penyidik Bareskrim Polri di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa, 6 Mei 2025. Dia ditangkap karena diduga membuat dan menyebarkan meme tak senonoh bergambar Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Laporan Cepi Kurnia