Ayah Kopda Eri Masih Tak Percaya Anaknya Gugur, Sempat Pamit Sebelum Ledakkan Amunisi

Rusman, ayah dari Kopda Eri Dwi Priambodo korban tewas ledakan amunisi Garut
Sumber :
  • tvOne

Temanggung, VIVA – Duka mendalam dirasakan keluarga besar Rusman yang merupakan ayahanda dari Kopda Eri Dwi Priambodo (35) tahun, anggota TNI gugur akibat ledakan amunisi kedaluwarsa di Garut, Jawa Barat pada Senin, kemarin. 

Tutup Dikreg LXV Seskoad, Kasad Harap 270 Aumnus Jadi Pemimpin Masa Depan

Berdasarkan pantauan, sejumlah karangan bunga pun terlihat di sekitar halaman rumah korban, tepatnya di Dusun Banjarsari RT.03/01 Desa Kebuman, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung Jawa tengah, Selasa, 13 Mei 2025.

Terlihat pula sejumlah anggota TNI dan kerabat serta masyarakat sekitar sudah mulai berdatangan di rumah korban. Suasana haru pun sangat terpancar jelas dari raut wajah keluarga korban dan pelayat yang berdatangan.

Presiden Prabowo Teken Perpres Perlindungan Jaksa, Mabes TNI Angkat Bicara

Rusman (52), ayahanda korban, mengaku pertama mendengar kabar duka tersebut dari Ayu yang merupakan kakak kandung dari istri korban. Rusman hingga kini masih belum bisa menerima dan percaya jika anaknya tersebut ikut menjadi salah satu korban tewas akibat ledakan amunisi kedaluwarsa di Garut.

Prabowo Teken Perpres Pelindungan Jaksa, Polri Beri Respons

"Saya pertama dengar kabar ini dari ayu kakaknya istri korban mas, ya jelas sangat tidak menyangka kalau Eri anak saya ikut jadi korban ledakan di Garut itu, sampai sekarang masih bener bener ga nyangka mas," kata Rusman, ayahanda dari Kopda Eri Dwi Priambodo, anggota TNI korban ledakan amunisi Garut.

Di mata keluarga, Rusman menuturkan almarhum Kopda Eri dikenal sosok yang baik dan berbakti terhadap kedua orang tuanya. Almarhum terakhir pulang ke rumah orang tuanya pada Hari Raya Lebaran.

Ayah almarhum mengaku tidak mendapat firasat sama sekali akan kejadian tersebut, korban juga sempat berpamitan kepada orang tuanya saat akan bertugas ke Garut.

"Terakhir bertemu Idul Fitri, perasaan (firasat) tidak ada sama sekali, baik-baik saja. Sering berhubungan itu mau berangkat ke Garut minta izin pamit," ujar Rusman

Menurut Rusman, almarhum Eri Dwi Priambodo meninggalkan satu istri dan dua anak yang masih kecil-kecil. "Sudah menikah mas punya anak dua masih kecil kecil semua," ungkapnya

Keluarga korban pun hanya bisa berharap kepada pimpinan TNI agar mendapat keringanan untuk biaya sekolah anak-anak dari Eri Dwi Priambodo yang tewas akibat ledakan amunisi kadaluwarsa di Garut, Jawa Barat.

Hingga kini, pihak keluarga korban masih menunggu kedatangan jenazah korban yang diperkirakan akan tiba di rumah duka kurang lebih pada pukul 18:00 wib, dan akan langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat.

Diketahui, ledakan amunisi terjadi di lokasi pemusnahan kawasan pantai Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin, 12 Mei 2025, yang menyebabkan 13 orang meninggal dunia terdiri dari empat anggota TNI, dan sembilan warga sipil.

Laporan: Purnomo/tvOne Temanggung

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya