Menkes Singgung Ukuran Celana Laki-laki Lebih dari 33, Bakal Cepat Menghadap Allah

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Ramadhan

Jakarta, VIVA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa saat ini dirinya memiliki berat badan dan lingkar pinggang yang tidak ideal. Bahkan, masuk dalam kategori obesitas.

Gaya Hidup Tak Sehat dan Stres Bisa Picu Obesitas, Ini Cara Mencegahnya

Dia menyinggung bahwa apabila seorang pria memiliki ukuran celana jeans dengan ukuran 33-34 masuk kategori obesitas dan lebih cepat “menghadap Allah SWT”.

Hal tersebut disampaikannya ketika menghadiri acara peluncuran program layanan kesehatan Pemerintah Provinsi Jakarta di Rusunawa Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, pada Rabu, 14 Mei 2025.

Komisi XI dan OJK Sepakat Kaji Ulang Co-Payment Asuransi Kesehatan, FKBI: Harusnya Dibatalkan

“Pokoknya laki-laki kalau beli celana jeans Masih di atas 32-33. Ukurannya berapa celana jeans? 34-33. Udah pasti ob (obesitas). Itu menghadap Allah-nya lebih cepat dibandingkan yang celana jeansnya 32,” kata Budi dalam acara tersebut, Rabu, 14 Mei 2025.

2 Program Ini Bukan cuma Teori

Budi mulanya menyebutkan usia dirinya yang 61 tahun dan usia Gubernur Jakarta Pramono Anung yang akan berusia 62 pada tahun ini telah masuk kategori lanjut usia (lansia). Dia juga menyinggung rata-rata usia hidup di Indonesia 74 tahun.

“Jadi Mas Pram punya 12 tahun lagi, saya punya 13 tahun. Mesti banyakin amal, karena kalau enggak, kita wafat, nanti amalnya kurang, enggak masuk surga. Nah, Tetapi yang Bapak Ibu pasti tahu, itu usia hidup. Tapi usia sehat di Indonesia itu 62 tahun,” kata menkes Budi.

Dia kemudian menerangkan momen orang yang sebelum meninggal menderita penyakit seperti stroke, masalah ginjal dan sebagainya.

“Jadi nggak usah menderita-menderita, cuci darah lah, enggak bisa jalan kemana-mana, enggak bisa makan ini, enggak boleh makan itu, Kalau bisa kita hidup bahagia, Tuhan panggil besoknya wafat di usia 99 tahun,” tutur Budi.

Selanjutnya Budi menyampaikan peranan Kementerian Kesehatan yang meminta agar masyarakat tetap terjaga kesehatannya dan tidak sakit.

“Kalau masyarakat sakit itu tugasnya dokter, menyembuhkan yang sakit. Tapi tugasnya Menteri Kesehatan, Gubernur DKI, Ketua Komisi 9 yang ngurusin kesehatan, bukan ngurusin kesakitan, dia nggak Komisi Kesakitan, enggak, Komisi Kesehatan adalah menjaga masyarakatnya tetap sehat. Kalau bisa jangan pernah sakit,” kata Budi.

Dia juga menyampaikan tugas Pasukan Putih untuk menjaga kesehatan warga Jakarta, seperti dengan mengatur jam tidur 8 jam, mengatur pola makan, olahraga teratur, dan menjaga diri agar tidak stres.

“Nah tugasnya teman-teman Pasukan Putih ngajarin itu tidur cukup, makannya secukupnya. Olahraga enggak boleh berhenti, kemudian jangan stres-stres. Kenapa? Supaya umurnya di atas 74 tahun. Kita nggak bisa maksa. Kalau Bapak Ibu demikian cintanya ke Allah SWT, pengen ketemu Allah kembali ketemu pada umur 60 tahun, Kita enggak bisa maksa juga. Gitu kan, tapi kan pengennya kalau bisa ya 74,” kata Budi.

Selanjutnya hal lain yang perlu dijaga, kata Budi, yakni tekanan darah yang tidak boleh tinggi, gula darah yang juga perlu dijaga, kolesterol serta lemak, dan kondisi ginjalnya.

“Yang kelima yang paling penting sudah dicontohin sama Pak Pram. Cancer enggak, diabetesnya enggak. Lingkar perut laki-laki masih di bawah 90. Perempuan masih di bawah 80. Aku disini sudah apal sudah lihat siapa yang diatas, siapa yang di bawah. Menterinya saja masih diatas nih Masih agak ob (obesitas),” ucap Budi.

“Pokoknya laki-laki kalau beli celana jeans Masih diatas 32-33. Ukurannya berapa celana jeans? 34-33. Udah pasti ob. Itu menghadap Allahnya lebih cepat Dibandingkan yang Celana jeansnya 32. Saya bukannya body shaming, tapi memang artinya begitu,” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya