Menkes Budi Gunadi Dipanggil Prabowo Bahas Covid-19

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin
Sumber :
  • Dok Kemenkes

Jakarta, VIVA – Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin menyambangi Istana Negara pada Selasa, 3 Juni 2025 untuk bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto.

Prabowo Sebut RS PON Punya Alat Canggih: Bisa Tangani Tumor Otak

Budi Gunadi mengatakan bahwa dirinya akan membahas beberapa hal dengan Presiden Prabowo, termasuk penyebaran COVID-19 di Indonesia yang kembali menunjukkan tren kenaikan dalam dua minggu terakhir.

"(Bahas apa) COVID-19," kata Budi kepada wartawan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Prabowo Bakal Bangun 66 RS di Pulau 3T, Target Selesai Akhir 2026

Ia mengatakan bahwa meski secara global kasus COVID-19 memang mengalami peningkatan, namun di Indonesia, angka reproduksi genetik (NA-gen) virus masih rendah dan penyebaran tetap dalam pengawasan.

"Kita amati kalau ada di Indonesia, NA-genya masih kecil sekali, ODO puluhan. Itu sudah terlihat di pusat-pusat surveilans. Memang di luar negeri naik, tapi itu variannya sub-varian Omicron yang big, yang biasa. Jadi harusnya nggak usah khawatir," ucapnya.

LPS Berpeluang Pangkas Lagi Suku Bunga Penjaminan ke Level Terendah, Ini Pertimbangannya

Sebagai informasi, data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan menunjukkan adanya peningkatan kasus COVID-19 secara nasional dalam dua minggu terakhir.

Vaksin Covid-19 nasal atau hidung.

Photo :
  • New York Post

Pada Minggu Epidemiologi ke-21 (M21), angka positivity rate naik dari minggu sebelumnya yang tercatat 0 persen, naik ke 5 persen. Puncak positivity rate tertinggi tahun 2025 sejauh ini terjadi pada minggu ke-17 sampai minggu ke-19.

Kenaikan kasus terutama dilaporkan dari provinsi Banten, Jakarta, dan Jawa Timur. Dari data mingguan, jumlah kasus tertinggi terjadi pada pekan ke-22 (M22) dengan  27 kasus yang dilaporkan.

Surveilans Sentinel ILI-SARI juga menunjukkan tren peningkatan. Pada M21, dari 39 spesimen yang diperiksa, 2 dinyatakan positif Covid-19. Secara kumulatif selama 2025, dari 2.160 spesimen, sebanyak 72 positif dan 2.088 negatif.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat ada 38 kasus positif COVID-19 di Jakarta sejak awal tahun 2025. Dinkes DKI Jakarta memastikan belum ada lonjakan signifikan kasus COVID-19 meski sejumlah negara tetangga seperti Singapura, Thailand, dan Hongkong mengalami peningkatan.

Covid-19.

Photo :
  • times of india

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ovi Norfiana mengimbau warga Jakarta waspada demi mengantisipasi potensi penyebaran virus COVID-19 di ibu kota.

“Berdasarkan data yang terhimpun dari berbagai laboratorium pemeriksa spesimen COVID-19 sejak 1 Januari–31 Mei 2025, tercatat sebanyak 38 kasus positif COVID-19, dengan puncak kasus terjadi pada bulan Januari sebanyak 25 kasus, lalu Februari 2 kasus, Maret 1 kasus, April 4 kasus, dan Mei 6 kasus. Dan tidak ada kematian yang dilaporkan akibat COVID-19 selama periode tersebut,” kata Ovi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya