Perkuat Ekosistem, Indonesia Buka Jalan Menuju Pusat Syariah Global
- PBNU
Adapun fokus awal dari kolaborasi ini adalah pembangunan sistem pendanaan dan investasi bisnis yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
PBNU menegaskan niatnya untuk memadukan legitimasi masyarakat dengan koordinasi kelembagaan untuk memajukan prioritas nasional:
- Memperluas penawaran investasi yang sesuai dengan
- Syariah Memperkuat akses keuangan etis bagi UKM
- Membangun kepemimpinan Indonesia dalam menetapkan norma investasi Syariah global
Partisipasi Institusional: Keterlibatan Kuat dari Pemimpin Negara dan Keuangan
Tokoh nasional terkemuka dan perwakilan lembaga yang hadir termasuk:
- Kepala Departemen Pengawasan Bank Syariah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK);
- Deputi Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah, Bank Indonesia;
- Para petinggi Bank Syariah Indonesia (BSI);
- Bank Muamalat Indonesia (BMI);
- Dewan Syariah Nasional (BSN) MUI;
- Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS);
- Masyarakat Ekonomi Syariah (MES);
- Badan Perencanaan Nasional Republik Indonesia (BAPPENAS RI);
- Kementerian Agama Republik Indonesia; dan
- Lembaga dan praktisi keuangan Islam besar lainnya.
Secara kolektif, para peserta menyatakan komitmen mereka untuk: menstandardisasi instrumen investasi Islam; mempercepat adopsi digital dan AI dalam inovasi produk; dan meningkatkan pengawasan regulasi dan kepercayaan investor internasional.
Prioritas bersama ini mencerminkan dukungan yang kuat dan terpadu untuk memajukan ekonomi Syariah Indonesia—terutama melalui perluasan investasi yang sesuai dengan Syariah.
Para peserta menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara para pemangku kepentingan untuk membangun ekosistem keuangan Islam yang kuat dan inklusif, yang menegaskan kembali dedikasi mereka untuk memposisikan Indonesia sebagai pemimpin global di sektor ini.
Gus Yahya juga melihat kemitraan ini sebagai langkah penting untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat keuangan Islam global. Menurut dia, potensi besar Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia belum sepenuhnya dimanfaatkan secara maksimal.
“Gagasan-gagasan yang sudah didiskusikan bisa berkembang sedemikian jauh sampai kepada pengaruh internasional yang sangat strategis. Itu sebabnya saya melihat ini akan menjadi kerja sama yang sangat penting dan berharga kalau kita bisa mewujudkannya,” ujar Gus Yahya.
“Ini merupakan bagian dari agenda strategis pemerintah. Maka, kami juga akan berhubungan secara langsung dan intensif dengan pemerintah dalam mengerjakan kerja sama ini. Praktis nanti akan dijalankan bersama-sama dengan pemerintah,” jelas Gus Yahya.