Viral! Bupati Sumba Barat Daya Mengamuk Gara-gara Tunjangan Guru Terhambat
- Tangkapan layar media sosial
Katty kembali menegaskan bahwa pihaknya tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas pencairan tunjangan tersebut. Ia menjelaskan bahwa data dalam sistem Dapodik bersifat dinamis dan sering mengalami perubahan, yang menurutnya menjadi kendala tersendiri dalam proses pencairan tunjangan.
Namun, penjelasan itu tidak memuaskan Bupati Ratu Wulla, yang menilai alasan tersebut terlalu berbelit-belit dan justru semakin menyulitkan para guru yang tengah menunggu hak mereka.
“Apa yang sudah saya perlakukan kepadamu? Ini menyangkut nasib orang lain. Kamu malah mempersulit mereka. Ada bukti bahwa selama berbulan-bulan kamu tidak memprosesnya. Banyak orang sudah mengeluh langsung kepada saya,” tegas Ratu Wulla.
Karena situasi ini, Bupati langsung menghubungi Inspektorat untuk memeriksa Katty guna menindaklanjuti keluhan para guru yang belum menerima haknya.
Dalam video tersebut Bupati Ratu Wulla terus menunjuk-nunjuk Katty yang tetap bersikukuh bahwa ia telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang berlaku.
“Kau ya Nasib orang kau persulit. Ada bukti berbulan-bulan kau tidak proses,” kata Bupati Ratu sambil mendekati Katty yang terus dengan argumentasinya.
Ratu Wulla kembali menyergah, “Hei, kau jangan putar balik!” sambil melangkah maju dan mencoba meraih leher Katty. Namun, Katty segera menyambar tangan Bupati tersebut.
“Ibu Jangan perlakukan saya seperti ini. Kenapa ibu begini!” teriak Katty dalam video yang beredar luas.
Keduanya bahkan nyaris saling dorong tapi segera dilerai oleh beberapa staf yang menyaksikan kejadian tersebut.
Untuk diketahui, tunjangan guru di Kabupaten SBD pada tahun 2025 telah dianggarkan dalam Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik sebesar sekitar Rp79,2 miliar, yang merupakan bagian dari total dana transfer daerah lebih dari Rp1 triliun.
Meskipun anggaran untuk tunjangan guru telah tersedia, pelaksanaan pencairannya di Kabupaten Sumba Barat Daya masih mengalami hambatan yang memicu tindakan tegas dari Bupati demi memastikan hak para guru terpenuhi. (Jo Kenaru/tvOne/NTT)
