Jakarta-Banten Belum Perlu OMC, BNPB Lanjutkan Modifikasi Cuaca Cegah Banjir

BNPB melakukan modifikasi cuaca di wilayah Jabodetabek, Rabu, 9/7
Sumber :
  • Dok BNPB

Jakarta, VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melanjutkan modifikasi cuaca sebagai upaya pencegahan darurat banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem berpotensi melanda wilayah Jabodetabek pada 7-13 Juli 2025.

Dari Belgia, Prabowo Pimpin Ratas Bahas Cuaca Ekstrem hingga Sekolah Rakyat

Upaya ini dilakukan meskipun Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Gubernur Banten Andra Soni merasa tidak perlu melakukan modifikasi cuaca untuk penanganan banjir di wilayah.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyatakan BNPB pada Senin, telah melaksanakan satu sorti penerbangan pesawat Cessna 208 Caravan PK-DPI membawa bahan semai sebanyak 800 kg Natrium Klorida (NaCl) dilakukan di atas langit pesisir Banten dan Lebak.

Melon Sehat dan Segar, tapi Ada 'Musuh Tak Terlihat' yang Mengancam

"Pada Selasa (8/7) BNPB menambah satu armada pesawat Cessna Caravan PK-SNL untuk memaksimalkan operasi percepatan penanganan darurat banjir Jabodetabek. Dengan adanya penambahan armada, pada hari Selasa telah dilakukan total enam sorti penerbangan penyemaian NaCl. Dua sorti penerbangan PK-SNL melakukan penyemaian di wilayah perairan selatan Jawa Barat dan perairan utara Laut Jawa Barat," kata Abdul Muhari dalam pernyataannya, Rabu, 9 Juli 2025.

Evakuasi Warga Terdampak Banjir di Wilayah Jakarta

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa
BNPB: Intensitas Hujan di Jabodetabek Turun hingga 60 Persen Berkat Modifikasi Cuaca

Penyemaian itu bertujuan mengurangi suplai massa udara yang berpotensi masuk ke wilayah Jawa Barat dan Jakarta. Penyemaian itu menghabiskan total sebanyak 2.000 kg NaCl.

Empat sorti penerbangan dilakukan di langit pesisir utara Karawang dan Subang serta pesisir utara Indramayu. Masing-masing sorti penerbangan pesawat membawa 800 kg NaCl.

Berdasarkan pengamatan lapangan setelah operasi modifikasi cuaca, wilayah Jakarta, Bekasi, dan sekitarnya terpantau tidak turun hujan.

"Menyikapi bahaya yang dipicu faktor hidrometeorologi, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk selalu waspada dan siap siaga. Terkait dengan hidrometeorologi basah, khususnya banjir, tanah longsor, dan angin kencang. BNPB telah memberikan dukungan, antara lain operasi modifikasi cuaca," ucapnya.

Dia mengimbau seluruh masyarakat di wilayah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir dan tanah longsor, dan angin kencang, mengingat intensitas hujan yang masih tinggi di beberapa daerah.

Berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), potensi cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan untuk wilayah Jabodetabek terpantau melandai.

Sementara prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta pada Rabu ini, menunjukkan bebas cuaca ekstrem, sedangkan untuk wilayah Banten dan Jawa Barat, cuaca ekstrem berupa angin kencang berpotensi terjadi di wilayah tersebut.

Potensi angin kencang juga masih akan berlanjut di wilayah Banten pada Kamis, 10 Juli 2025.

Tak Perlu Modifikasi Cuaca

Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung menilai pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengantisipasi hujan lebat yang dapat berpotensi mengakibatkan banjir belum perlu untuk dilakukan. 

Pramono menyebutkan bahwa curah hujan yang mengguyur Jakarta belakangan ini dinilainya belum terlalu tinggi untuk kemudian dilakukan OMC. "Jadi modifikasi cuaca sebenarnya belum terlalu perlu. Karena curah hujan di Jakarta sendiri tidak terlalu tinggi," ujar Pramono kepada wartawan, Selasa, 8 Juli 2025.

Pramono menyebutkan dirinya mendapatkan informasi dari BMKG mengenai cuaca ekstrem di Jakarta hingga tanggal 13 Juli 2025. Namun Pramono menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi Jakarta bakal bersiap perihal prediksi cuaca ekstrem tersebut. 

"Dari BMKG diperkirakan sampai dengan tanggal 13 cuaca ekstrim ini terjadi. Tetapi sekali lagi dalam kondisi apapun pemerintah Jakarta siap untuk mempersiapkan itu," kata Pramono.

Lebih lanjut, Pramono menambahkan bahwa permasalahan yang dihadapi Jakarta soal banjir yakni soal pasang surut air laut. 

Terpisah, Gubernur Banten Andra Soni juga menyampaikan tidak akan melakukan modifikasi cuaca sebagai salah satu upaya mengatasi banjir Tangerang, tetapi lebih condong untuk penataan ruang dan wilayah.

"Kita tak akan dan tak ada rencana melakukan modifikasi cuaca. Banten akan lebih fokus pada penataan ruang yang salah sebelumnya," kata Gubernur Banten Andra Soni saat meninjau banjir di Perumahan Ciledug Indah Tangerang, Selasa, 8 Juli 2025.

Ia mengatakan banyak hal mengenai perbaikan tata ruang di Banten, termasuk di Kota Tangerang. Maka itu Pemprov dan kabupaten/Kota akan melakukan pendataan terkait langkah jangka pendek yang akan dilakukan.

"Kita ke depan akan revisi mengenai tata ruang dan pemanfaatan ruang agar aliran sungai ini memiliki ruang sendiri dan tak ada penyempitan khususnya daerah aliran sungai," ujar Andra.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya