Perjanjian IEU-CEPA Rampung, Menteri Rosan: Ditandatangani September 2025
- VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Jakarta, VIVA – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengatakan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa atau IEU-CEPA akan diteken atau ditandatangani pada September mendatang.
"Rencananya tentu ini bisa segera ditandatangani dalam waktu bulan September. Kemudian diratifikasi paling lama ya secepat, sesegera mungkin," kata Rosan kepada wartawan, Senin, 14 Juli 2025.
Rosan menjelaskan nilai perdagangan Indonesia ke Uni Eropa dapat meningkat dari 30 miliar dolar AS menjadi 60 miliar dolar AS, setelah perjanjian I-EU CEPA diimplementasikan.
Menurut Rosan, kemitraan baru ini menjadi pasar yang besar karena menggabungkan populasi kedua kawasan dengan populasi lebih dari 700 juta jiwa.
"Ini sesuatu hal yang sangat-sangat positif, karena kita dengar bersama baik trade for investment dengan negara-negara Eropa itu sangat-sangat signifikan," kata Rosan.
Setelah mendampingi pertemuan Presiden Prabowo dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa António Costa, Rosan juga mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan selanjutnya di Paris, Prancis.
Rosan merinci sejumlah agenda terjadwal di Paris, yakni pertemuan antarpengusaha dan mitra dari Prancis maupun Inggris, yang diselenggarakan oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, nilai perdagangan Indonesia dan Uni Eropa mencapai 30,1 miliar dolar AS pada 2024 dengan nilai ekspor dari Indonesia di antaranya mencapai 17,5 miliar dolar AS.
Adapun dalam pertemuan di Markas Komisi Eropa, Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan perundingan perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa (EU) rampung dibahas setelah dua pihak bernegosiasi selama kurang lebih 10 tahun.
"Hari ini kami berhasil membuat terobosan, setelah berunding selama 10 tahun, kami merampungkan perjanjian ekonomi komprehensif (CEPA), yang pada intinya merupakan perjanjian pasar bebas. Kami telah menyepakati banyak, banyak perjanjian, yang pada intinya kami akan saling mengakomodasi kepentingan ekonomi satu sama lain, dan kami menemukan kepentingan-kepentingan itu saling menguntungkan satu sama lain," ucap Prabowo (Ant).