Pemerintah Nilai Kesepakatan IEU-CEPA Bantu Hadapi Dinamika Global yang Tak Pasti

Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen
Sumber :
  • Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

Jakarta, VIVA – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menilai penyelesaian Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) sebagai pencapaian kerja sama bernilai strategis di tengah kondisi dunia yang tak menentu.

Ditemani Wamenlu, Pramono Hadiri Forum Politik di Markas PBB

“Momentum disepakatinya CEPA akan menjadi capaian ekonomi yang strategis bagi kedua belah pihak dalam rangka memperluas akses pasar di tengah dinamika geopolitik dan geo-ekonomi yang kian kompleks,” ungkap Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah “Roy” Soemirat dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, dikutip Selasa, 15 Juli 2025.

Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Uni Eropa Ursula von der Leyen

Photo :
  • Tim Media Presiden Prabowo
Momen Prabowo Hadiri Jamuan Makan Malam Presiden Macron di Istana Élysée

Menurut Roy, kesepakatan politik untuk menyelesaikan IEU-CEPA dan komitmen membina kemitraan strategis bilateral menjadi salah satu hasil konkret dari kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto ke Brussels, Belgia, pada 12—13 Juli 2025.

Indonesia menyambut kesepakatan yang tercapai antara Presiden Prabowo dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen untuk segera menyelesaikan IEU-CEPA serta menandatangani dokumen kesepakatan pada September 2025, kata dia.

Hormat Presiden Prabowo saat Kontingen Indonesia Tampil di Bastille Day

Terlebih, Indonesia dan Uni Eropa telah menjalani hingga 19 putaran perundingan resmi untuk membahas substansi IEU-CEPA selama hampir 10 tahun, tutur Jubir Kemlu.

Di samping komitmen menyelesaikan IEU-CEPA, Roy juga menyoroti hasil konkret lain dari pertemuan Prabowo-von der Leyen tersebut, yaitu keputusan EU memudahkan pengajuan visa Schengen bagi WNI yang memerlukan visa "multiple entry" mulai kunjungan kedua ke negara-negara EU dan seterusnya.

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

Photo :
  • freepik.com/freepik

“Kebijakan visa ini diharapkan akan meningkatkan hubungan people-to-people antara masyarakat Indonesia dengan warganegara 27 anggota Uni Eropa,” kata dia.

Ia mengatakan langkah tersebut semakin memudahkan para WNI yang berkunjung, menjalin hubungan bisnis dan investasi, belajar, maupun membangun jejaring di Eropa.

Peningkatan hubungan antar-masyarakat Indonesia dan EU yang difasilitasi dengan kebijakan “visa cascade” tersebut juga dinilai memberi manfaat besar bagi negara-negara anggota EU yang dikunjungi para WNI, ucap Roy. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya