Tragis, KMP Tunu Pratama Jaya Diisi Melebihi Batas Saat Kecelakaan, Banyak Penumpang ‘Siluman’
- VIVA/M Ali Wafa
Banyuwangi, VIVA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap penyebab utama tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Berdasar hasil investigasi awal, kapal kelebihan muatan hingga tiga kali lipat dari kapasitas maksimal.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono membongkar fakta mencengangkan ini saat kunjungan kerja Komisi V DPR RI di Kantor ASDP Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Selasa, 22 Juli 2025.
“Nah, menurut menurut stabilitas booklet, kapal itu kemampuan muatnya adalah 137,7 atau 138 ton. Tapi total yang dimuat adalah 538 ton. Jadi kurang lebih tiga kalinya,” kata dia, Rabu, 23 Juli 2025.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Ia menegaskan bahwa kelebihan muatan tersebut membuat garis batas muat kapal tenggelam dan menyentuh permukaan air hanya 30 sentimeter dari dek. Kondisi ini memperkuat dugaan kapal benar-benar dalam kondisi overload saat berlayar.
“Jadi, permukaan air ini menyentuh istilahnya kalau di pelayaran di sini istilahnya ini pisang-pisang, Pak. Jadi pisang-pisang ini terhadap deck di sini adalah sekitar 30 sentimeter, Jadi di sini garis muatnya sudah terlewati. Nah, ini menandakan bahwa kapal overload,” kata dia.
Tak hanya soal berat muatan, jumlah penumpang kapal juga dipertanyakan. Berdasarkan manifes, tercatat hanya 53 penumpang dan 12 kru kapal. Namun, fakta di lapangan menunjukkan korban melebihi angka tersebut.
“Perbedaan antara nama yang tercatat dan riil orang yang menyeberang itu terjadi. Ini manifesnya tidak tidak sama dengan nama orangnya. Sebagian adanya orang yang bukan penumpang dan juga bukan awak kapal," kata dia.
KNKT menilai seharusnya kru kapal menerapkan sistem kerja sama dan pengawasan yang ketat, bukan membiarkan kapal sarat muatan tanpa kontrol.
“Kondisi ini harusnya secara namanya breed resource management atau team work di anjungan itu mereka bekerja sama yang dengan baik sehingga kalau ada kelemahan-kelemahan mereka bisa saling mengkoreksi dan memberikan masukan-masukan untuk perbaikan," katanya lagi.