Aksi Demo Dua Hari di Bandung Berakhir Ricuh, 65 Orang Ditangkap Polisi
- Antara
Bandung, VIVA – Aksi unjuk rasa yang digelar selama dua hari berturut-turut, Jumat dan Sabtu (29–30/8/2025), di depan Gedung DPRD Jawa Barat, berakhir ricuh. Demonstrasi yang semula berjalan damai berubah menjadi anarkis hingga menyebabkan banyak kerusakan pada fasilitas umum. Aparat kepolisian mencatat sedikitnya 65 orang berhasil diamankan usai kerusuhan pecah di Kota Bandung.
Kerusuhan itu menimbulkan kerugian cukup besar. Sejumlah rumah makan, warung kelontong, aset MPR RI di Bandung, pos polisi, hingga beberapa videotron di Jalan Sulanja dan pertigaan Cikapayang Dago rusak berat bahkan terbakar. Tak hanya itu, massa aksi juga membakar satu unit mobil dan sepuluh sepeda motor milik warga maupun aparat.
Kabid Humas Kombes Pol Hendra Rochmawan dan Dirreskrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan
- Cepi Kurnia/tvOne
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menyampaikan bahwa puluhan orang yang diamankan berasal dari beragam latar belakang.
"Mereka yang diamankan berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga orang dewasa dan pengangguran," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, Minggu (31/8/2025).
Selain kerusakan fasilitas umum, aparat kepolisian juga turut menjadi korban dalam aksi anarkis tersebut. Sebanyak 54 personel polisi mengalami luka-luka akibat lemparan batu serta benda keras lain dari massa.
“Kami mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi untuk tetap tertib dan tidak melakukan tindakan anarkis, apalagi sampai merusak fasilitas umum dan memprovokasi kerusuhan,” tegas Hendra.
Hingga kini, Polda Jabar masih melakukan pendalaman terkait aktor-aktor utama di balik kerusuhan. Aparat keamanan juga tetap berjaga di sekitar Gedung DPRD Jawa Barat guna mengantisipasi kemungkinan adanya kerusuhan susulan. (Cepi Kurnia/tvOne/Bandung)
